Di atas tembok-tembokmu, hai Yerusalem, telah Kutempatkan pengintai-pengintai. Sepanjang hari dan sepanjang malam, mereka tidak akan pernah berdiam diri. Hai kamu yang harus mengingatkan TUHAN kepada Sion, janganlah kamu tinggal tenang - Yesaya 62:6
Ilustrasi:
Eli Cohen dan jatuhnya dataran tinggi golan, berkat data intelejen Eli Cohen yang adalah intel aktif badan itelejen Israel "Mosad", maka jatuhlah dataran tinggi Golan dalam waktu singkat, waktu itu dunia terhenyak karena pada waktu itu Eli Cohen adalah deputy Menteri Pertahanan Suriah. Dan dengan susah payah kontra intelejen Suriah mencarinya dan akhirnya menghukum mati Eli Cohen serta disiarkan secara live keseluruh dunia, lihatlah betapa dahsyatnya hasil kerja para intelejen yang mumpuni tersebut. Mulai dari waktu itu seluruh dunia gemetar ketika mendengarbkata Mosad.
SHAMAR [ SR] = pengintai-pengintai adalah posisi yang penting dalam keamanan sebuah kota bahkan negara, dalam bahasa modern posisi SR tersebut adalah intelejen internal, eksternal, maupun contra intelejen. Mereka wajib memberikan informasi apapun bagi angsa dan negaranya, demi pengumpulan data untuk penyusunan manajemen strategis negara.
Pada jaman dahulu, mereka berdiri diatas tembok2 kota untuk mengamati dan melihat keadaan sekitar dan memberikan setiap informasi yang penting mengenai apa saja yang sedang mendekati kota mereka. Saat ini posisi mereka digantikan oleh para hamba-hamba TUHAN yang mengambil pelayanan pendoa syafaat, dan yang memiliki karunia-karunia profetis khusus "SECARA OFFICIALLY"
Namun dalam Yesaya 62:6 kita melihat bahwa para SHAMAR tidak boleh diam sepanjang hari, uniknya mereka harus berseru-seru mengingatkan TUHAN akan janji-Nya atas umat-Nya [dlm terjemahan di bbrp versi]
Apakah TUHAN mudah lupa ?
Tidak !!!! - TUHAN tidak pernah lupa, akan tetapi dalam hal ini ada sebuah pesan yang bermata dua bagi para pembaca ayat ini.
Pertama
Sebenarnya para SHAMAR bukan mengingatkan TUHAN, karena TUHAN mudah lupa,melainkan mereka memohon kepada TUHAN supaya TUHAN mengasihi mereka dan menolong mereka, sebagai bentuk konsistensi doa mereka yang terbuang dari tanah air / tanah perjanjian mereka.
Kedua
Para SHAMAR berseru-seru juga untuk mengingatkan ISRAEL bahwa mereka memiliki TUHAN yang setia dengan janji-janji-Nya, sehingga Israel harus selalu mengarahkan hati dan ketundukannya kepada TUHAN, supaya mendapatkan penggenapan janji tersebut, bahwa suatu hari umat kesayangannya akan dipulihkan.
Aplikasi masa kini
Sebagai orang yang dikatakan memiliki sambungan langsung tanpa hambatan keapda tahta TUHAN melalui doa-doa, sebaiknya orang-orang percaya juga mengambil peranan sebagai SHAMAR.
Kita harus berani menyerukan janji-janji TUHAN atas manusia-manusia yang mau percaya kepada-Nya, kita harus berani menyerukan etika-etika moral yang Alkitabiah kepada bangsa kita. Kita harus berani menunjukan kesetian kita dalam berpegang kepada nilai-nilai moral yang benar.
Tidak hanya sekedar berseru anti aborsi melainkan benar-benar melaksanakannya. Tidak hanya sekedar berseru anti homoseksual dan hedonisme, melainkan benar-benar hidup murni dan rendah hati serta dalam kesederhanaan sesuai konteks yang benar. Kita tidak hanya sekedar berseru anti korupsi, melainkan hidup tanpa korupsi kita juga harus berani menyerukannya dan menunjukannya kepada para pemimpin-pemimpin bangsa dan negara ini, bahwa orang Indonesia Kristen adalah agen-agen perubahan bangsa menuju kepada MASA DEPAN YANG LEBIH BAIK.
Konklusi
Janganlah kita berdiam diri karena minoritas, ketika kita melihat kejahatan merajalela di bangsa Indonesia tercinta ini. Sebarkanlah pesan kasih Kristus Yesus, dan kasihilah sesama kita dengan apa yang dapat kita kerjakan, melalui bentuk praktek-praktek etika moral yang Alkitabiah.
Amen - GBU all
Sonny
Tidak ada komentar:
Posting Komentar