Kepemimpinan Kristen sejati adalah menjadi seorang pelayan, dan pemimpin terbesar sepanjang masa adalah Yesus Kristus. Excellent Servanthood adalah sebuah sikap yang dicontohkan oleh Kristus:
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Filipi 2:5-8 (TB)
Dalam Perjanjian Baru "pelayanan" umumnya mengacu pada pelayanan yang diberikan dalam kasih. Melayani orang lain adalah esensi pelayanan. Semua orang percaya dipanggil untuk pelayanan (Matius 28: 18-20), dan oleh karena itu, kita semua dipanggil untuk menjadi pelayan untuk kemuliaan Allah. Hidup dengan pola berbagi dan memberi; kepada sesama.
Jenderal Purn. Bruce C. Clarke, dari Amerika Serikat, mengatakan: "Peringkat atau tanda kepangkatan yang diberikan kepada Anda, adalah digunakan untuk memungkinkan Anda melayani orang-orang di atas dan di bawah Anda dengan lebih baik. Dan tidak diberikan bagi Anda untuk mempraktekkan kegilaan hormat, kekuasaan dan wewenang otoritas Anda ". Mari melayani orang lain yang dinilai sama dengan melayani Kristus (Kolose 3: 23-24). Allah Bapa telah melayani kita dengan mengorbankan Kristus di kayu salib untuk dosa-dosa kita, dan kita harus melayani orang lain dengan memberikan Injil dan hidup kita kepada mereka (1 Tesalonika 1: 5-6). Mereka yang menginginkan untuk menjadi besar di dalam kerajaan Allah harus menjadi pelayan dari semua (Matius 20:26).
Cara Menjadi Excellent Servanthood
Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia. Roma 14:17-18
1. Melayani Kristus bukan fokus pada soal makanan dan minuman "tata ibadah lahiriah"
Keunikan kerajaan Allah, atau Gereja Kristus di bumi, tidak terdiri dari pengamatan perbedaan antara daging dan minuman, memang benar bahwa dengan hal-hal ini orang-orang Yahudi telah dicirikan secara khusus, namun orang Kristen Gereja harus dibedakan dengan pola kehidupannya yang berbeda. Sehingga penilaian atau penghakiman kualitas kehidupan kita sebagai orang Percaya, sebenarnya tidak pernah dirujuk pada pola keagamaan dan tradisi agama dalam mengamati kualitas kerohanian anda, yaitu dengan menilai ketaatan anda dlam menjaga pola ,akan dan minum (haram dan halal), melainkan kualitas karakter manusia baru kita di dalam Yesus Kristus, sebagai mana dikatakan dalam Kolose 2:16-17 (TB) Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat; semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus. ; Bandingkan 1 Korintus 8: 8; 1 Korintus 4:20.
Tetapi
Kata “tetapi” merupakan penghubung antar kalimat atau antar paragraf untuk menyatakan hal yang bertentangan atau tidak selaras. Dengan kata lain poin satu sangat tidak selaras dengan poin-poin yang selanjutnya. Dengan kata lain poin yang pertama tidak selaras atau bertentangan dengan poin-poin yang selanjutnya.
2. Melayani Kristus dengan nilai-nilai kebenaran:
Dikaiosune memiliki definisi: kebenaran yang dituntut oleh Allah, doktrin/pengajaran yang dikehendaki TUHAN. Bukan doktrin extra biblical yang bersumber kepada filsafat duniawi yang miskin dan menyesatkan. Kata "dikaiosune" ini juga memiliki arti "kebajikan, integritas," setia dalam semua tugas yang harus kita pertanggung jawabkan kepada Tuhan atau sesama kita.
Ini berarti bahwa orang Kristen harus hidup sedemikian rupa untuk menjadi orang benar yang benar dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan, dan bukan orang yang ingin mendapat perhatian penuh karena upacara dan segala bentuk tradisi keagamaan yang lahiriah belaka.
Untuk menghasilkan hal ini, kita perlu memahami: desain utama kita, panggilan kita, dan memahami pengajaran Injil Keselamatan (Titus 2:12; Bandingkan Roma 8:13; 1 Petrus 2:11; 1 Yohanes 2:29;
1 Yohanes 3:10 dan bandingkan dengan 1 Yohanes 3: 7; 1 Korintus 15:34; 2 Korintus 3: 9; 2 Korintus 6: 7, 2 Korintus 6:14; Efesus 5: 9; Efesus 6:14; 1 Timotius 6:11; 1 Petrus 2:24; Efesus 4:24.
Sehingga dapat ditegaskan bahwa kualitas manusia baru dalam Kristus Yesus, sangatlah dituntut.
3. Melayani Kristus dengan nilai-nilai damai sejahtera:
Eirene: damai, ketertiban, keharmonisan yg implikasinya adalah kemakmuran. Dalam hal ini keegoisan wajib untuk dihindari.
4. Melayani Kristus dengan nilai-nilai sukacita oleh Roh Kudus:
Chara: kesukaanku, kegembiraanku, sumber sukacita (oleh Roh Kudus). Bukan sukacita krn harta benda, kekuasaan yg besar, pujian manusia, dll.
Hasilnya:
1. Berkenan kepada Allah
Euarastos: well pleasing (sangat menyenangkan/pas di hati/dikasihi) oleh Allah dan juga berkenan kepada manusia (bdk. Lukas 2:25)
2. Dihormati "dijadikan referensi" manusia
Dokimos: tahan uji, dihormati
Ide dasar dari kata dokimos adalah orang2 yg ditunjuk dan "sangat" dipercaya/ "man of integrity dan man of honor" dalam perputaran uang/coin yg dijamin asli (krn banyak coin palsu) di jaman kuno sebagaimana model bank pada jaman modern.
Mari saya undang semua hamba Tuhan dan para pemimpin Gereja-Nya, untuk menjadi pelayan Allah yang excellent. Gbu all
Tidak ada komentar:
Posting Komentar