Sesudah dia, bangkitlah Samgar bin Anat; ia menewaskan
orang Filistin dengan tongkat penghalau lembu, enam ratus orang banyaknya.
Demikianlah ia juga menyelamatkan orang Israel.
Hak 3:31
Intro
Hakim-hakim 3:31
mendadak mengalir seperti “breaking news”
atau berita mengenai keadaan darurat serta penting untuk disampaikan,
mengenai pembantaian [versi Inggris] terhadap 600 orang Filistin [kawanan
aggressor], dengan pelaku utama: Samgar. Kondisi tersebut membuat kondisi
Israel mengalami kelegaan.
FAKTA SAMGAR
SIAPA SAMGAR
Samgar adalah
seorang petani sederhana yang tinggal dikanaan [ditunjukan dengan tidak ada
data tertulis tentang pendidikan, kekayaan, atau keturunan orang besar manapun],
menurut beberapa sumber ensiklopedia Alkitab, nama Samgar adalah nama asli
penduduk Kanaan, yg diperkuat dengan informasi bahwa dia adalah keturunan Anat,
yang adalah nama dewi sesembahan orang-orang Kanaan yang dikenal sebagai dewa
sex dan kesuburan, serta saudari sekaligus istri bagi Baal.
Sungguh sebuah
fakta dari data sejarah yang unik dan menarik untuk kita simak, karena Samgar
yang memiliki latar belakang yang tidak kudus ini mendadak muncul
seperti”breaking news” membunuh 600 orang Filistin dan menyelamatkan orang
Israel.
Alasannya
tercatat dengan jelas: Invasi tentara Filistin yang terkoordinasi dengan baik
dan kondisi keamanan yang sangat tidak menentu, hal ini jelas tercatat pada Hak 5:6 Dalam zaman Samgar bin Anat, dalam zaman Yael, kafilah tidak
ada lagi dan orang-orang yang dalam perjalanan terpaksa menempuh jalan yang
berbelit-belit.
SENJATA SAMGAR
Samgar membantai
ke 600 orang Filistin tersebut dengan senjata yang cenderung dikatakan aneh yaitu
oxgoad atau tongkat dari kayu yang digunakan untuk penghalau/pengendali lembu.
Oxgoad adalah alat umum yang digunakan oleh para petai yang sedang membajak
sawah atau ladangnya. Oxgoad memiliki panjang sekitar 2,5 M dengan ujungnya
yang dipasang dengan besi runcing untuk memprovokasi Lembu Sapi pembajak ladang
untuk terus bergerak serta mengarahkan belok kanan atau kiri seturut pengendali
bajak. Dan di ujung lainnya ada semacam besi yang berbentuk seperti sekop kecil
untuk membersihkan lumpur yang menutupi mata bajak.
PENGUMPULAN DATA
Setidaknya ada beberapa data yang
dapat kita temukan mengenai Samgar, yaitu:
- Sangat dimungkinkan dia bukan orang Israel [baca umat TUHAN]
- Bukan dari keturunan orang terhormat
- Berperang dengan apa yang mampu dia kuasai, yaitu tongkat penghalau lembu
- Ke 600 orang filistin yang mati tersebut, menimbulkan pertanyaan apakah dibantai dalam sekali waktu atau dalam peperangan beberapa kali ? [dari petani menjadi pejuang gerilya]
PELAJARAN APA
Ada pelajaran
penting yang alkitabiah berdasarkan kisah singkat Samgar ini, yang dapat
memperbaharui nilai-nilai kerohanian dan piskologi kita dalam menghadapi
tantangan nyata kehidupan manusia di jaman akhir ini.
TUHAN DAPAT MEMAKAI SIAPAPUN
Kita tidak dapat
mengabaikan fakta penting bahwa Samgar, yang ditinjau dari nama dan gelar
keturunan yang mengikutinya, dapat dimungkin bahwa dia adalah bukan orang Israel
[umat TUHAN], akan tetapi kuasa TUHAN tidaklah dapat dibatasi oleh faktor
keturunan ini, TUHAN sanggup memakai siapapun untuk menggenapi rancangan-Nya
termasuk pemeliharaan anak-anak TUHAN. Disisi sudut pandang kekristenan, kita
juga dapat menarik pelajaran, bahwa TUHAN dapat memanggil siapapun untuk masuk
dalam rancangan keselamatan-Nya, tidak peduli kita berasal dari keturunan, dan
kelas sosial manapun, atau seberapa besar dosa-dosa kita, itu semua tidak dapat
menghalangi kasih karunia TUHAN atas kita.
ILustrasi:
Amazing Grace by
John Newton [1725 – 1807] – Roma 9:25 seperti yang difirmankan-Nya juga dalam
kitab nabi Hosea: "Yang bukan umat-Ku akan Kusebut: umat-Ku dan yang bukan
kekasih: kekasih." [Bdk. Yoh 3:16]
TUHAN DAPAT MEMAKAI APAPUN
Hal yang luar
biasa adalah senjata yang digunakan oleh Samgar, sekalipun namanya memiliki
arti kata “pedang”, akan tetapi dia digerakkan oleh TUHAN untuk menggunakan
senjata peperangan yang aneh “ox goad” yang jika dibandingkan dengan
persenjataan tentara Filistin yang
terlatih, itu adalah mainan anak-anak. Melihat dari bentuknya saja sangat
dimungkinkan lembu saja tidak akan lari, akan tetapi jika alat ini berada
ditangan orang yang tepat dan digunakan dengan tepat maka beberapa ekor lembu
yang menjadi satu dalam perlengkapan bajak dapat dikendalikan dengan baik. Alat
sederhana ini telah menjadi senjata mematikan ditangan Samgar; 600 orang
Filisten yang memasuki tanah Kanaan sebagai pasukan aggressor dibantai oleh
Samgar dengan alat sederhana tersebut.
Jikalau kita menilik
kembali kebenaran alkitab dari peranjian Lama hingga perjanjian Baru, dari
kitab Kejadian hingga Wahyu, kita dapat melihat karya-karya TUHAN yang
menggunakan benda-benda atau material yang sederhana. Proses penciptaan manusia
menggunakan materi sederhana, Musa membelah laut dengan tongkat gembalanya, Samson
membantai orang Filistin dengan tulang rahang keledai, Goliath mati dengan
sebuah batu kali, Gideon dengan obor dan buli-buli tanah liat, Yeriko roboh
dengan seruan nyaring, dll. TUHAN kita adalah Maha Kuasa dan sanggup memakai
segala sesuatu.
FAKTA KEKRISTENAN DI JAMAN AKHIR
Kekristenan
jaman akhir menghadapi tantangan yang semakin berat, semakin menciutkan hati,
dan membuat kekristenan menghadapi tekanan besar. Realitas tekanan di Indonesia
bukan saja masih belum merata dan meluasnya pemahaman toleransi keagamaan, akan
tetapi juga pergeseran budaya timur kita yang semakin pragmatis [mencari
keuntungan sendiri] dan hedonis [apa yang disenangi akan dilakukan, sekalipun
bagi orang lain itu akan merugikan] – hal ini tanpa sadar menimbulkan kembali
semangat kelompok atau kelas sosial berdasarkan kemampuan capital dan
pendidikan seseorang, kekristenan di Indonesia menghadapi bahaya juga dari
dalam tubuhnya sendiri, yaitu semakin menggilanya karakter atau roh Kain, roh
Bileam, dan roh Khorah [ke tiga roh ini akan saya bahas dlm kesempatan lain].
Ibadah yang semaunya sendiri, semangat cinta uang atau mementingkan keuntungan
mewarnai pelayanan, dan pemberontakan karena memperjuangkan kebenaran diri atau
kelompok menjadi kisah harian dalam tubuh kekristenan di jaman modern ini
[Barna menyatakan setiap tahun muncul 4 sinode baru di dunia ini]. Definisi
ibadahpun telah mengalami pergesaran arti, sehingga menjadikan Kekristenan
menjalani ibadah sebatas agamawi saja.
Umat Kristen
dalam kesehariannya yang sederhanapun menghadapi dampak hebat dari kondisi
global yang terjadi di Indonesia dan dunia. Umat tertantang untuk tetap
berpegang kepada kebenaran ditengah tantangan jaman yang semakin jahat ini.
Umat ditindas untuk tidak mempercayai dirinya dan karunia serta talenta yang
mereka miliki, melainkan untuk mempercayai kekuatan birokrasi semata, keuangan
semata, bahkan kecerdasan semata, parahnya lagi umat mulai berkompromi dengan
“dosa putih” untuk mengantisipasi kesulitan dan tekanan kehidupan.
Dapat
disimpulkan bahwa penindasan terhadap kekristenan yang berpegang kepada
kebenaran sejati pada jaman akhir ini pada dasarnya tidak terfokus pada
penderitaan fisik, melainkan kepada serangan dari penyesatan yang memutar balikkan
kebenaran hanya dengan menggeser sedikit hermenetik / penafsiran dari tempat
yang sepantasnya [hermenetik manusia menjadi dogmatika bahkan doktrin], dari
filsafat-filsafat palsu dunia, dan
lain-lain.
SOLUSI BERDASARKAN KISAH SAMGAR
Untuk menghadapi
tantangan jaman akhir ini, kita seharusnya berpegang kepada kedua poin
pelajaran diatas, bahwa: Pertama,
TUHAN dapat menggunakan siapapun, sehingga gereja tidak boleh memilah umat
berdasarkan kelas sosial, gereja harus memberikan kesempatan seluas mungkin
bagi umat untuk mengaktualisasi diri berdasarkan karunia dan talenta yang
mereka miliki. Para pemimpin Gereja harus memotivasi umat bahwa TUHAN dapat
memakai siapapun umat TUHAN itu, untuk perkara-perkara yang besar, dan eksellen
dibidang mereka masing-masing. Kedua,
TUHAN dapat menggunakan apapun, jika dalam konteks ini kita hubungkan dengan
skill, pekerjaan, atau bidang yang dikerjakan, gereja seharusnya memotivasi
jemaat untuk memanfaatkan hal-hal tersebut dan mengerjakannya dengan sebaik
mungkin bagi kemuliaan TUHAN [Kol 3:23], tidak peduli bagian anda dibumi ini
dalam pemandangan manusia dunia hanya petani atau buruh tani disebuah desa yang
kecil, jika anda menyertakan TUHAN dan percaya bahwa kuasa TUHAN pasti bekerja,
dan berguna bagi pergerakan Kerajaan ALLAH dan umat, maka hal itu akan terjadi.
Amin
– GBU all
Tidak ada komentar:
Posting Komentar