1 Yohanes 2:6 (TB) Barangsiapa mengatakan (λέγω), bahwa ia ada (μένω) di dalam Dia, ia wajib (ὀφείλω) hidup sama seperti Kristus telah hidup. Di dalam terjemahan jawa Suriname: _Sapa sing ngaku nèk uripé wis dadi siji karo Gusti Allah, uripé ya kudu kaya Kristus._ lebih sederhana akan tetapi menagndung arti yang dalam.
Ilustrasi:
Q grader kopi abal-abal dan kopi jeruk yang dikira aceh gayo
Studi kata
1. λέγω :
lego : kata kerja : lebih tepatnya membuat sebuah klaim/statement/pernyataan pribadi.
2. μένω :
meno : kata kerja : ada 4 dimensi penting, yaitu: _rohani, jiwani, tubuh, dan waktu_ dalam memahami kata meno ini yang kesemuanya *merujuk* kepada Galatia 2:20 (TB) _namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku._
Ref.
1 Korintus 6:17, 20 (TB)
Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, _*menjadi satu roh dengan Dia.*_
Sebab kamu *telah dibeli dan harganya telah lunas* dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
3. ὀφείλω :
ophelio : dalam Help's study words and texts disebutkan, bahwa ophelio adalah: "originally belonged to the legal sphere; it expressed initially one's legal and economic, and then later one's moral, duties and responsibilities to the gods and to men, or to their sacrosanct regulations. . . . opheílō expresses human and ethical responsibility in the NT" (DNTT, 2, 662.663). Dalam terjemahan bebasnya sebagai berikut: bahwa orang yang mengaku sebagai pengikut Yesus Kristus memililiki kewajiban-kewajiban "bersifat seperti hutang" dalam hidup mereka sebagai orang beriman kepada Allah dan memiliki kewajiban-kewajiban etika moral berdasarkan kebenaran-kebenaran Firman Tuhan, kepada sesamanya.
Konklusi
Mengaku sebagai pengikut Kristus "kristen" tidaklah hanya sekedar pengakuan yang hanya sebatas dibibir saja, melainkan harus bersumber dari iman kepada Yesus Kristus - mengalir dari dalam hati dan merendam otak kita dalam ajaran-ajaranNya - bergerak terus dan menjadi sebuah aksi hidup, yang secara simultan menimbulkan implikasi/akibat langsung positif yang meningkatkan kualitas kehidupannya. Amin
Ev. Sonny C S, MTh
GKKI Purwokerto
Oktober, 01, 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar