minum minyak / bensin serta makan rumput untuk mengalami supranatural event |
2
Corinthians 4:1 Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami
tidak tawar hati. (2Co 4:1 ITB)
2 Corinthians
4:1
Therefore, since we have this ministry, as we received mercy, we do not lose
heart, (2Co 4:1 NAS)
2 Corinthians
4:2 tetapi
kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku
licik dan tidak memalsukan firman Allah. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran
dan dengan demikian kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua
orang di hadapan Allah. (2co 4:2 itb)
2 Corinthians
4:2 but we
have renounced the things hidden because of shame, not walking in craftiness or
adulterating the word of God, but by the manifestation of truth commending
ourselves to every man's conscience in the sight of God. (2co 4:2 nas)
Penerima Surat
Ini
Penerima surat adalah gereja yang masih
muda sebagian besar terdiri dari orang bukan Yahudi. Penduduk Korintus secara
ras dan budaya bercampur. Kita tahu dari arkeologi dan alkitab (lih. Kis 18:4-8)
bahwa ada sebuah sinagoga di Korintus. Tentara romawi menghabiskan masa pensiun
di sana setelah mereka menyelesaikan dua puluh tahun dinas militer. Korintus
adalah kota bebas, sebuah jajahan romawi, dan ibukota provinsi Romawi Akhaya.
Surat
ini sepertinya mencerminkan beberapa kelompok di dalam gereja:
1.
Yunani
intelektual yang masih sangat bangga dengan tradisi filsafat mereka dan mencoba
untuk mengawinkan wahyu kristen dengan kebiasaan lama dan tradisi-tradisi
intelektual ini.
2.
Pendukung Romawi
dan kalangan elit sosial
3.
Rombongan
orang Yahudi yang percaya sebagian besar terdiri dari orang bukan Yahudi yang
"takut Tuhan", yang menghadiri sinagoga
4. Sejumlah
besar budak yang bertobat
Sangat
dimungkinkan, berdasarkan data-data literal yang ada, 2 Korintus kemungkinan
ditulis 9 tahun / tahun 56 sebelum Paulus di eksekusi oleh pemerintahan Roma ,
yaitu pada tahun 65 M)
Study Text:
·
Oleh kemurahan Allah - 1653 ἐλεέω eleeo {el-eh-eh'-o}
o
Meaning: 1) to have mercy on 2) to help one afflicted or
seeking aid 3) to help the afflicted, to bring help to the wretched 4) to
experience mercy
·
pelayanan ini --- 1248 διακονία diakonia {dee-ak-on-ee'-ah}
o
Meaning: 1) service, ministering, esp. of those who execute
the commands of others 2) of those who by the command of God proclaim and
promote religion among men 2a) of the office of Moses 2b) of the office of the
apostles and its administration 2c) of the office of prophets, evangelists,
elders etc. 3) the ministration of those who render to others the offices of
Christian affection esp. those who help meet need by either collecting or
distributing of charities 4) the office of the deacon in the church 5) the
service of those who prepare and present food
·
Tawar hati 1573 ἐκκακέω ekkakeo {ek-kak-eh'-o} or ἐγκακέω egkakeo {eng-kak-eh'-o}
o
Meaning: 1) to be utterly spiritless, to be wearied out,
exhausted
·
Tetapi
·
kami menolak
o Apeipomen
= menolak dengan aktif, dengan memproklamirkan penolakan tersebut.
·
segala perbuatan tersembunyi yang memalukan
o
Kruptos
aischune = perbuatan tersembunyi yang memalukan/mendatangkan malu; hidden because of shame [bicara motivasi/pesan tersembunyi]
·
kami tidak berlaku licik
o
Peripateo panourgia
= tidak
berlaku licik; not walking in craftiness
·
tidak memalsukan firman Allah
o
Doloo = memalsukan; adulterating [making impure or corrupt by adding
extraneous materials]
·
Sebaliknya
·
menyatakan kebenaran [aletheia] = by the manifestation of truth
·
menyerahkan diri kami = commending ourselves [nothing to lose]
·
untuk dipertimbangkan
oleh semua orang di hadapan allah = suneidesis {soon-i'-day-sis}
o
Meaning: 1) the consciousness of anything
2) the soul as distinguishing between what is morally good and bad, prompting
to do the former and shun the latter, commending one, condemning the other 2a)
the conscience
Seorang pelayan TUHAN yang baik seharusnya memiliki
nilai-nilai kehidupan yang berkenan di hati TUHAN di dalam pelayanan mereka
kepada jemaat dan lingkungan diluar orang percaya. 2 Korintus 4:1-2 menunjukan
nilai-nilai positif yang dapat kita aplikasikan di dalam pelayanan kita
sehari-hari, sehingga kita dapat memberikan pengaruh yang positif bagi gereja dan lingkungan sekitar, nilai-nila tersebut adalah
1.
Menyadari bahwa pelayanan yang kita kerjakan saat ini adalah hasil kasih
karunia TUHAN, ini bukan karena kecerdasan kita dan karena kekuatan kita, ini
semata karena karunia. Didalam hal menyadarinya, kita membutuhkan kerendahan
hati. Menyadari kasih karunia TUHAN ini akan menjadikan kita pelayan-pelayan
yang tidak tawar hati, yang didalam bahasa aslinya menggambarkan orang yang
tidak memiliki semangat dan kelelahan yang sangat.
2.
Tidak memiliki agenda-agenda tersembunyi yangmendatangkan hal-hal yang
memalukan – penipuan untuk keuntungan keuangan, sex, dll.
3.
Tidak berlaku licik didalam pelayanan-pelayanan yang kita kerjakan. Kata
licik menunjukan segala cara akan dilakukan untuk mencapai tujuan yang disasar,
sekalipun harus mengorbankan
banyak hal, termasuk integritas hidup [penipuan, pengkhianatan, dll].
4.
Mengajarkan Firman TUHAN dengan benar, fokus pada teks dan kontekstual yang
setia pada teks. Tidak melakukan kompromi-kompromi yang mempertaruhkan
innerancy atau ketidak bersalahan Alkitab hanya karena kepentingan pribadi. Separuh salah tidak dapat
dikatakan sebagai kebenaran, kebenaran itu seluruhnya harus benar, sebagaimana
penggunaan kata “aletheia”, oleh paulus
yang menyatakan tidak ada sedikit ruangpun diijinkan ditambahi atau bahkan
dikurangi, sekalipun sumbernya dari pengalaman kehidupan kita atau pemikiran
tokoh-tokoh idola kita, semuanya itu
dilarang.
Realitas
Parasitism is
a relationship between two organisms where one is usually harmed and the other
gets benefits from the relationship. Parasites are smaller than their host
organism and can reproduce quicker, causing more damage to the host.
Endoparasites live inside the host’s body and ectoparasites live on the outside
of the body.
Di
zaman akhir ini komunitas Kristen “gereja” semakin menghadapi tantangan yang berat dari parasit-parasit yang bertujuan untuk mengambil keuntungan atas mereka. Hidden agenda atau
motivasi tersembunyi, kelicikan dan pemalsuan adalah modus kuno yang digunakan
hingga saat ini guna menyusup kedalam kandang domba-domba milik ALLAH.
Kekacauan yang berupa perpecahan, kerugian spiritual, dan material, karena
mementingkan diri sendiri adalah hasil yang disebabkan oleh modus tersebut. Mementingkan
diri sendiri yang disembunyikan dalam agenda atau motivasi yang tersembunyi
pada umumnya dipicu oleh kecintaan akan uang, percabulan, hawa nafsu, dendam,
dan dapat kita sebut hal-hal kedagingan yang merusak tersebut dengan istilah
“parasit”.
Solusinya
Menghadapi tiga
modus kekacauan tersebut, para pemimpin gereja pada khususnya dan keseluruhan
jemaat pada umumnya, dianjurkan oleh 2 Korintus 4:2, untuk melakukan:
·
Pertama kita harus melakukan penolakan yang bersifat terbuka dan berlaku
positif serta umum di komunitas gereja dimana kita berada. Kata “apeipomen”
[greeka] memiliki definisi menolak dengan terbuka dan diproklamirkan.
·
Yang kedua
adalah menyatakan kebenaran, yang didalam bahasa aslinya menggunakan kata aletheia [kebenaran yg absolut dan diluar kebenaran
itu maka tidak benar]. New American Standard Bible menggunakan kata-kata “by the manifestation of truth”, kebenaran yang dimanifestasikan atau diwujudkan secara
tampak terlihat, terasa, atau terdengar oleh panca indra manusia.
·
Mengembangkan kelas-kelas pemuridan atau pendalaman Alkitab yang
terstruktur dan curriculum yang jelas, sehingga jemaat dapat belajar Firman
TUHAN dengan pembimbingan yang bertangung jawab dan benar. Kata adulterating
yang digunakan di dalam New American Standar Bible memiliki arti tidak
menambahi hal-hal yang ektra atau apapun diluar dari teks dan konteks yang ada
di dalam Alkitab.
·
Dan yang ketiga ialah menyerahkan diri kami atau dalam New American Standard Bible digunakan “commending
ourselves”, yang
menggambarkan ketulusan, keberanian, keterbukaan yang dapat juga dikatakan
dengan “nothing to lose” ketika
mengalami penilaian demi penilaian dalam sebuah pertimbangan yang ketat dan
terbuka berdasarkan etika moral dan agama yang sesuai dengan tatanan serta
kehendak TUHAN, yang sudah dinyatakan di dalam Alkitab [Ulangan 29:29], oleh
para pemimpin dan jemaat serta manusia di lingkungan sekitarnya.
GBU all
Tidak ada komentar:
Posting Komentar