Mat 22:36-40
Konteks/Latar Belakang:
Setelah orang Saduki mengalami kekalahan dlm perdebatan yg dibangun oleh mrk sendiri mengenai pemikiran2 "eskatologis" (Mat 22:23-33), maka pd ronde kedua muncul komplotan orang Farisi sbg penantang baru yg berkomplot mengajukan pertanyaan dgn tujuan mencobai & menguji pengetahuan Yesus mengenai agama (tendensinya: untuk menjatuhkan): "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?"
Jawab Yesus kpd mrk:
1. Dgn merujuk pd Ul 6:4-5 Yesus menyatakan: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
Dgn penekanan:
Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
Note:
Perlu diingat bahwa Ul 6:4-5 di awali dgn kata "dengarlah," bhs aslinya "shema" ide dr definisi kata tersebut adlh sebuah proses mencetak/stemple. Contoh: pembuatan uang logam dgn pemberat yg mencapai hitungan lebih dari 6 ton supaya menghasilkan hasil cetakan yg jelas, & tahan lama. Penggunaan kata "shema" menyatakan bagian pertama dlm hukum ini sbg hal yg utama & penting dlm kehidupan manusia !
2. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Ada puluhan ayat Alkitab yg dpt kita jadikan pembanding & pendukung bg hukum kedua yg dipresentasikan oleh Yesus, contohnya:
Dlm PL:
Amsal 14:31 Siapa menindas orang yang lemah, menghina Penciptanya, tetapi siapa menaruh belas kasihan kepada orang miskin, memuliakan Dia.
Dlm PB:
1 Yohanes 3:15-17 (BIMK) Orang yang membenci saudaranya adalah pembunuh, dan kalian tahu bahwa seorang pembunuh tidak mempunyai hidup sejati dan kekal.
Dengan jalan inilah kita MENGETAHUI CARA mengasihi sesama: Kristus sudah menyerahkan hidup-Nya untuk kita. Sebab itu, kita juga harus menyerahkan hidup kita untuk saudara-saudara kita!
Kalau seorang yang berkecukupan melihat saudaranya berkekurangan, tetapi tidak mau menolong saudaranya itu, BAGAIMANA orang itu dapat mengatakan bahwa ia mengasihi Allah?
Melihat kedua contoh diatas kita dapat menyimpulkan bahwa Kasih kita, ibadah kita, pengabdian kita kpd TUHAN juga dicerminkan (dibuktikan) oleh hubungan keseharian kita dengan sesama, terutama yang mengalami kelemahan dan kemiskinan. (bdk. Matius 22:37-40)
Penekanan bg kedua poin hukum tersebut:
Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."
Pernyataan penekanan bg kedua poin hukum ini sangatlah jelas: jika kita mangabaikan kedua poin hukum utama ini maka kita telah MENGABAIKAN pondasi dasar SELURUH:
1. Hukum Taurat
2. Kitab para nabi
Aplikasi:
1. Menjalankan kedua hukum ini sangatlah mustahil jika kita tidak mengetahui apa kasih Allah itu. Kasih Allah itu dapat anda temukan di dalam Yesus Kristus dan karya keselamatan-Nya bagi anda dan saya. Dengan mengalami Yesus dan karya-Nya maka anda dijamin akan mengenal apa Kasih itu. Pertanyaan crucialnya: "Apakah anda sudah mengalami Yesus dan karya keselamatan-Nya ?" Jika belum saya undang anda untuk menerima-Nya jadi Juruselamat atas hidupmu.
2. Mengasihi sesama tidaklah harus dengan perkara2 yg "bombastik" akan tetapi dgn hal-hal yg sederhana saja anda akan dapat mempraktekkan kasih Allah dlm hidup anda kpd sesama. Mari kita melihat pernyataan Yesus dlm Mat 25:33-46.
Matius 25:40 Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
Konklusi:
Menekankan kembali sebuah statement yg saya nyatakan pd bagian dua tadi, bahwa: Kasih kita, ibadah kita, pengabdian kita kpd TUHAN juga dicerminkan (dibuktikan) oleh hubungan keseharian kita dengan sesama, terutama yang mengalami kelemahan dan kemiskinan.
Gbu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar