TB - LIA
Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
NETBible
Therefore go and make disciples of all nations, baptizing them in the name of the Father and the Son and the Holy Spirit,
- Matius 28:19 -
fokus : jadikanlah semua bangsa murid-Ku
Kita diperintah untuk pergi kepada semua bangsa dan menjadikannya menjadi murid Almasih Isa AS / Yesus Kristus, siapa saja yang dipercayakan Allah kepada anda harus anda bina menjadi "MURID-Ku" - bukan agama, bukan sekte, bukan kumpulan manusia yang merasa dirinya paling benar dengan dogma-dogma mereka, melainkan murid dari Sang Almasih Isa AS itu.
Kata murid didalam bahasa aslinya menggunakan kata "μαθητές" dibaca "matheteuo" merupakan jenis kata "kerja" yang memiliki definisi tidak hanya tobe a deciple of ... akan tetapi juga "to follow his precepts and instructions" dalam bahasa indonesianya "untuk mengikuti ajaran dan petunjuk"
Melihat definisi di atas kita dapat menarik makna menjadi murid Almasih Isa AS / Yesus Kristus, yaitu : kita harus memotivasi dan memberikan keteladanan supaya orang-orang yang telah percaya kepada Almasih Isa AS / Yesus krisus itu memiliki kehidupan yang mengikuti ajaran dan petunjuk yang telah Yesus kristus sampaikan ketika Dia berada di muka bumi ini.
Jadi kesimpulannya adalah :
1. Hindari HORDE
Kita harus menghindari memenuhi lumbung-lumbung kita dengan sekumpulan manusia yang tanpa tujuan hanya seperti gerombolan saja / "Horde" yang nantinya hanya akan menjadi penghangat bangku gereja, serta menjadi sekedar orang KRISTEN atau hanya berlabel pengikut JALAN LURUS yang memperbanyak jumlah orang yang ber KTP Kristen dalam sensus penduduk.
2. Mengutamakan Kualitas
Kita di wajibkan mengutamakan "KUALITAS" dari pada "KUANTITAS". dan bicara soal kualitas kehidupan manusia yang menjadi murid Kristus, kita tidak bisa terlepas dari proses pembaharuan budi yang didalamnya juga termasuk adanya karakter yang baru serta pola pikir yang baru [Roma 12:2].
Kita di wajibkan mengutamakan "KUALITAS" dari pada "KUANTITAS". dan bicara soal kualitas kehidupan manusia yang menjadi murid Kristus, kita tidak bisa terlepas dari proses pembaharuan budi yang didalamnya juga termasuk adanya karakter yang baru serta pola pikir yang baru [Roma 12:2].
Janganlah ikuti norma-norma dunia ini. Biarkan Allah membuat pribadimu menjadi baru, supaya kalian berubah. Dengan demikian kalian sanggup mengetahui kemauan Allah--yaitu apa yang baik dan yang menyenangkan hati-Nya dan yang sempurna.
Roma 12:2 [BIS]
Standarisasi dari kualitas tersebut adalah tulisan-tulisan yang di ilhamkan oleh Allah yaitu FIRMAN ALLAH. Ulangan 29:19 dan 2 Timotius 3:16 menyatakannya dengan jelas kepada kita mengenai standar tersebut.
Ada beberapa hal yang dirahasiakan TUHAN Allah kita; tetapi hukum-Nya telah dinyatakan-Nya kepada kita, dan kita serta keturunan kita harus mentaatinya untuk selama-lamanya."
Ulangan 29:29 [BIS]
Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
2 Timotius 3:16 [TB]
Janganlah kita meneladani orang Farisi dan para ahli Taurat yang melakukan kesalahan karena menempatkan tradisi manusia di atas penyataan ilahi, seperti yang dinyatakan didalam Matius 7:8 "Perintah-perintah Allah kalian abaikan, dan peraturan-peraturan manusia kalian pegang kuat-kuat." [BIS]. Di sini Yesus tidak mengecam semua tradisi, tetapi hanya tradisi yang bertentangan dengan Firman Allah. Tradisi atau peraturan harus dilandaskan pada kebenaran yang sesuai dengan yang terdapat dalam Alkitab (bd. 2 Tesalonika 2:15). Gereja-gereja harus melawan kecenderungan untuk mengagungkan tradisi rohani mereka, hikmat manusiawi, atau kebiasaan umum di atas Alkitab. Alkitab merupakan satu-satunya kaidah iman dan kelakuan yang sempurna; Alkitab sekali-kali tidak boleh ditiadakan oleh gagasan manusia (ayat Markus 7:13 dan Matius 15:6).
GBU all
Tidak ada komentar:
Posting Komentar