Kelemah Lembutan
Parafrasa saya yang bersumber dari quot Ogden Nash mengenai pernikahan: "Untuk menjaga melimpahnya rasa manis di dalam cangkir pernikahan anda adalah : 'ketika engkau salah dan pasanganmu benar akuilah itu dengan terus terang dalam kerendah hati dan kelemah lembutan kasih, akan tetapi jika pasanganmu salah dan engkau benar, jaga mulut dan lidahmu rapat-rapat, berdiam dirilah dan tetaplah di sampingnya dengan kasih, kelemah lembutan, dan hasrat cinta, karena hati nuraninya sendiri yang akan menegurnya.'"
Yesus berkata, “Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi” (Mat. 5:5).
W. E. Vine, seorang ahli bahasa Yunani, mengatakan bahwa kelemahlembutan dalam Alkitab merupakan suatu sikap di hadapan Allah “ketika kita menerima perlakuan-Nya terhadap kita sebagai kebaikan, dan kita tidak menolak atau melawannya”. Kita melihat hal itu dalam Yesus yang melakukan kehendak Bapa-Nya dengan penuh sukacita.
Selanjutnya, Vine berkata bahwa “kelemahlembutan yang diperlihatkan Tuhan dan diberikan kepada orang percaya ini adalah hasil dari kuasa . . . Tuhan itu ‘lemah lembut’ karena Dia memiliki sumber daya tak terbatas dari Allah yang dapat dipergunakan-Nya.” Yesus bisa saja memanggil para malaikat dari surga untuk mencegah penyaliban-Nya.
Parafrasa saya yang bersumber dari quot Ogden Nash mengenai pernikahan: "Untuk menjaga melimpahnya rasa manis di dalam cangkir pernikahan anda adalah : 'ketika engkau salah dan pasanganmu benar akuilah itu dengan terus terang dalam kerendah hati dan kelemah lembutan kasih, akan tetapi jika pasanganmu salah dan engkau benar, jaga mulut dan lidahmu rapat-rapat, berdiam dirilah dan tetaplah di sampingnya dengan kasih, kelemah lembutan, dan hasrat cinta, karena hati nuraninya sendiri yang akan menegurnya.'"
Yesus berkata, “Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi” (Mat. 5:5).
W. E. Vine, seorang ahli bahasa Yunani, mengatakan bahwa kelemahlembutan dalam Alkitab merupakan suatu sikap di hadapan Allah “ketika kita menerima perlakuan-Nya terhadap kita sebagai kebaikan, dan kita tidak menolak atau melawannya”. Kita melihat hal itu dalam Yesus yang melakukan kehendak Bapa-Nya dengan penuh sukacita.
Selanjutnya, Vine berkata bahwa “kelemahlembutan yang diperlihatkan Tuhan dan diberikan kepada orang percaya ini adalah hasil dari kuasa . . . Tuhan itu ‘lemah lembut’ karena Dia memiliki sumber daya tak terbatas dari Allah yang dapat dipergunakan-Nya.” Yesus bisa saja memanggil para malaikat dari surga untuk mencegah penyaliban-Nya.
------ kelemah lembutan itu meekness / lembut dan mudah dibentuk dan sangat berbeda dengan weakness "kelemahan" --------
Yesus berkata kepada para pengikut-Nya yang letih lesu dan berbeban berat, “Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan” (Mat. 11:29). Dialah teladan sempurna dari kelemah-lembutan.
Ketika kita sedang lelah dan bersusah hati, Yesus mengundang kita untuk menerima damai sejahtera yang dialami ketika kita mempercayai-Nya dengan lemah lembut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar