A. Ulasan Penafsiran Sederhana
1. Menemukan kalimat utama
Sebab
|~> Allah memberikan kita (kalimat utama)
|~> kepada
2. Menemukan keterangan pendukung
# bukan roh (pneuma) ketakutan,
# melainkan
# roh (pneuma) yang:
## membangkitkan kekuatan,
## kasih
## ketertiban.
3. Gramatika
"roh" (pneuma) karena tidak diikuti dengan kata "hagios/kudus" maka diterjemahkan sebagai spirit atau sebuah kualitas jiwa, watak dr kehidupan baru orang percaya krn karya Roh Kudus (konteks).
"ketakutan" (deilia) lebih tepatnya sifat pengecut/cowardice
"melainkan" (alla) yaitu sbh konjungsi yg menghubungkan dua kata/kalimat yg tingkatannya setara dengan fungsi membandingkan atau melawankan kedua kata/kalimat setara tersebut
"membangkitkan kekuatan" (dunamis) kekuatan yg merujuk pada kuasa dan tanda-tanda mujizat
"kasih" (agape) kasih yg tanpa syarat, yg menghendaki saudara2 seimannya beroleh kebaikan dlm hidupnya, dengan berani berkorban.
"ketertiban" ( sophronismos) kemampuan untuk membuat pertimbangan yang matang; pengendalian diri sebelum berindak.
4. Konteks
digunakan untuk kehidupan kesehariannya sebagai pemimpin dlm bersaksi dan melayani sesama sebagai orang percaya kpd Yesus Kristus
B. ParafrasaPaulus dengan pewahyuan dr Allah memotivasi Timotius sebagai pemimoin dan hamba TUHAN untuk tidak mengijinkan ketakutan menguasainya ( tdk jadi penakut/pengecut) ketika mengahadapi dia dunia ini, karena Timotius telah diperlengkapi (pemberian Allah) dengan kuasa ajaib, kemampuan untuk mengasihi sesamanya dengan tulus, dan kemampuan untuk mengambil pertimbangan yg matang serta penguasaan diri sebelum bertindak (mengambil langkah praktikal yg strategis dan berintegritas).
C. Aplikasi:
1. Sadar dan merenungkan setiap hari kebenaran bahwa: setelah bertobat dan memberi diri dibaptis, kita mendapat penggenapan janji turunnya Roh Kudus atas kita yg juga berdiam di dalam kita/dwelling.
2. Point 1 menjadikan anda sebagai hamba TUHAN dibidang anda masing2 yg sedang anda kerjakan saat ini. Exp: hamba Tuhan dlm bidang pendidikan, dlm militer, dkm pemerintahan, dll.
3. Mengijinkan Roh Kudus merevolusi (proses) kehidupan kita, menjadi pribadi yang berani menghadapi dunia ini dengan segala tantangannya, bukan karena kuat, kecakapan dan gagah kita melainkan karena karya Roh Kudus yg telah memberikan kpd kita dunamis, agape, dan sophronismos.
4. Motivasi sesama kita (keluarga, jemaat, anak rohani, sdr seiman di kantor, di tempat usaha, dll) dengan motivasi yg sama.
Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar