Senin, 07 Agustus 2017

Seri Kothbah Manusia Bahagia Seri 2

Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. Matius 5:4 (TB)

Berdukacita

Di dunia yang terkena kutuk dosa, ini berdukacita adalah sebuah warna kehidupan yang selaku menjadi “head line” dalam pemberitaan dan di jaman akhir ini merupakan berita yang paling sering muncul dalam pemberitaan tersebut. Dukacita karena bencana alam, dukacita karena bencana ekonomi, dukacita karena bencana perang, dan lain-lain. Berduka cita di dalam bahasa aslinya menggunakan kata “pentheo” yang memiliki definisi to grieve in act or feeling, bersusah hati yang sangat, atau be wail: meratap dan menangis karena duka.

Konteks dengan kedatangan Mesias dan data-data dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, berdukacita yang dimaksud adalah  berduka cita karena sikap yang bertobat dan menyesali karena hukuman yang menimpa atau akan ditimpakan kepada manusia akibat dosa-dosanya tersebut. Ini bukan berdukacita akibat mengalami penderitaan karena kesalahan dan pelanggaran hukum, sebagaimana dicatat didalam  1 Petrus 2:20 (TB)  Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah. Ini adalah sebuah sikap kesadaran serta penyesalan karena tindakannya tersebut bukan karena penderitaannya tetapi karena berbuat kesalahan yang menyebabkan penderitaannya tersebut.

Berdukacita yang dikehendaki oleh Allah

Rasul Paulus di dalam 2 Korintus 7:9-11 (TB) mencatat bahwa dukacita yang berasal dari kehendak Allah mendatangkan pertobatan dan keselamatan.

namun sekarang aku bersukacita, bukan karena kamu telah berdukacita, melainkan karena dukacitamu membuat kamu bertobat. Sebab dukacitamu itu adalah menurut kehendak Allah, sehingga kamu sedikit pun tidak dirugikan oleh karena kami. Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian. Sebab perhatikanlah betapa justru dukacita yang menurut kehendak Allah itu mengerjakan pada kamu kesungguhan yang besar, bahkan pembelaan diri, kejengkelan, ketakutan, kerinduan, kegiatan, penghukuman! Di dalam semuanya itu kamu telah membuktikan, bahwa kamu tidak bersalah di dalam perkara itu. 2 Korintus 7:9-11 (TB)

Yeremia 31:19 (TB)  mengambarkan bagaimana situasi dukacita atau perkabungan itu: “Sungguh, sesudah aku berbalik, aku menyesal, dan sesudah aku tahu akan diriku, aku menepuk pinggang sebagai tanda berkabung; aku merasa malu dan bernoda, sebab aku menanggung aib masa mudaku.”

Ilustrasi

Tembok Ratapan adalah tempat yang penting dan dianggap suci oleh orang Yahudi. Ini adalah sisa dinding Bait Suci di Yerusalem yang dibangun oleh Raja Herodes. Bait Suci itu hancur ketika orang-orang Yahudi memberontak kepada kerajaan Romawi pada tahun 70 Masehi. Orang Yahudi percaya bahwa tembok ini tidak ikut hancur sebab di situlah berdiam "Shekhinah" (kehadiran ilahi). Jadi, berdoa di situ sama artinya dengan berdoa kepada Tuhan. Tembok ini dulunya dikenal hanya sebagai Tembok Barat, tetapi kini disebut "Tembok Ratapan" karena di situ orang Yahudi berdoa dan meratapi dosa-dosa mereka dengan penuh penyesalan. Selain mengucapkan doa-doa mereka, orang Yahudi juga meletakkan doa mereka yang ditulis pada sepotong kertas yang disisipkan pada celah-celah dinding itu.

Dihibur

Kata “dihibur” dalam bahasa aslinya menggunkan kata “parakaleo” – definisinya adalah:  untuk menghibur, untuk mendorong dan memperkuat dengan penghiburan, untuk kenyamanan. Jaminan  Penghiburan ini merupakan sebuah penggenapan janji yang di nubuatkan oleh Nabi Yesaya.

Matius 5: memiliki kesejajaran dengan Yesaya 61:2 (TB)  untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung. Pada awal awal pelayanan-Nya, Yesus menyampaikan bagian Yesaya 61 ini dalam sebuah pertemuan di sinagoga di Nazaret dan Yesus menyatakan bahwa nubutan tersebut di atas sudah digenapi dengan kedatangan-Nya di Bumi ini.

Untuk mendapatkan bahagia “makarios” yang menunjuk kepada kesejahteraan semua orang yang karena hubungan mereka dengan Kristus dan Firman-Nya, menerima Kerajaan Allah, yang meliputi kasih, perhatian, keselamatan dan kehadiran Allah hari lepas hari; maka mereka yang mau merendahkan diri datang kepada Kristus dengan berdukacita karena pertobatan akan mendapatkan jaminan penghiburan ini.

Aplikasi

Kita harus menjadikan sikap hati yang berduka cita karena dosa dan hukumannya sebagai sikap yang harus kita hidupi setiap waktu. Dimana kita hidup di dunia yang sudah jatuh dalam dosa dan sering kali kita terpeleset dan terjatuh, sikap dukacita ilahi ini akan menolong kita untuk segera bertobat dan berbalik kepada Allah.

Cross Ref.

Mazmur 30:11
(30-12) Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari, kain kabungku telah Kaubuka, pinggangku Kauikat dengan sukacita,
2 Raja-raja 19:1
Segera sesudah raja Hizkia mendengar itu, dikoyakkannyalah pakaiannya dan diselubunginyalah badannya dengan kain kabung, lalu masuklah ia ke rumah TUHAN.
Ester 4:1
Setelah Mordekhai mengetahui segala yang terjadi itu, ia mengoyakkan pakaiannya, lalu memakai kain kabung dan abu, kemudian keluar berjalan di tengah-tengah kota, sambil melolong-lolong dengan nyaring dan pedih.
Yesaya 25:7
Dan di atas gunung ini TUHAN akan mengoyakkan kain perkabungan yang diselubungkan kepada segala suku bangsa dan tudung yang ditudungkan kepada segala bangsa-bangsa.

Coffeeology Quot: dukacita ilahi mendatang kekuatan untuk terus melakukan perjalanan rohani sebagai musafir-musafir yang bergerak dari Bumi menuju Sorga Mulia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KUASA DARAH YESUS MENURUT WAHYU 1:5b

... Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya. Wahyu 1:5 b (TB) Kothbah Oleh: Ev. Sonny C...