Sabtu, 23 Mei 2015

BELAJAR DARI SAMGAR


Sesudah dia, bangkitlah Samgar bin Anat; ia menewaskan orang Filistin dengan tongkat penghalau lembu, enam ratus orang banyaknya. Demikianlah ia juga menyelamatkan orang Israel.

Hak 3:31




Intro

Hakim-hakim 3:31 mendadak mengalir seperti “breaking news”  atau berita mengenai keadaan darurat serta penting untuk disampaikan, mengenai pembantaian [versi Inggris] terhadap 600 orang Filistin [kawanan aggressor], dengan pelaku utama: Samgar. Kondisi tersebut membuat kondisi Israel mengalami kelegaan.

FAKTA SAMGAR

SIAPA SAMGAR

Samgar adalah seorang petani sederhana yang tinggal dikanaan [ditunjukan dengan tidak ada data tertulis tentang pendidikan, kekayaan, atau keturunan orang besar manapun], menurut beberapa sumber ensiklopedia Alkitab, nama Samgar adalah nama asli penduduk Kanaan, yg diperkuat dengan informasi bahwa dia adalah keturunan Anat, yang adalah nama dewi sesembahan orang-orang Kanaan yang dikenal sebagai dewa sex dan kesuburan, serta saudari sekaligus istri bagi Baal.
Sungguh sebuah fakta dari data sejarah yang unik dan menarik untuk kita simak, karena Samgar yang memiliki latar belakang yang tidak kudus ini mendadak muncul seperti”breaking news” membunuh 600 orang Filistin dan menyelamatkan orang Israel.
Alasannya tercatat dengan jelas: Invasi tentara Filistin yang terkoordinasi dengan baik dan kondisi keamanan yang sangat tidak menentu, hal ini  jelas tercatat pada Hak 5:6 Dalam zaman Samgar bin Anat, dalam zaman Yael, kafilah tidak ada lagi dan orang-orang yang dalam perjalanan terpaksa menempuh jalan yang berbelit-belit.

SENJATA SAMGAR

Samgar membantai ke 600 orang Filistin tersebut dengan senjata yang cenderung dikatakan aneh yaitu oxgoad atau tongkat dari kayu yang digunakan untuk penghalau/pengendali lembu. Oxgoad adalah alat umum yang digunakan oleh para petai yang sedang membajak sawah atau ladangnya. Oxgoad memiliki panjang sekitar 2,5 M dengan ujungnya yang dipasang dengan besi runcing untuk memprovokasi Lembu Sapi pembajak ladang untuk terus bergerak serta mengarahkan belok kanan atau kiri seturut pengendali bajak. Dan di ujung lainnya ada semacam besi yang berbentuk seperti sekop kecil untuk membersihkan lumpur yang menutupi mata bajak.

PENGUMPULAN DATA

Setidaknya ada beberapa data yang dapat kita temukan mengenai Samgar, yaitu:

  1. Sangat dimungkinkan dia bukan orang Israel [baca umat TUHAN]
  2. Bukan dari keturunan orang terhormat
  3. Berperang dengan apa yang mampu dia kuasai, yaitu tongkat penghalau lembu
  4. Ke 600 orang filistin yang mati tersebut, menimbulkan pertanyaan apakah dibantai dalam sekali waktu atau dalam peperangan beberapa kali ? [dari petani menjadi pejuang gerilya]

PELAJARAN APA

Ada pelajaran penting yang alkitabiah berdasarkan kisah singkat Samgar ini, yang dapat memperbaharui nilai-nilai kerohanian dan piskologi kita dalam menghadapi tantangan nyata kehidupan manusia di jaman akhir ini.


TUHAN DAPAT MEMAKAI SIAPAPUN

Kita tidak dapat mengabaikan fakta penting bahwa Samgar, yang ditinjau dari nama dan gelar keturunan yang mengikutinya, dapat dimungkin bahwa dia adalah bukan orang Israel [umat TUHAN], akan tetapi kuasa TUHAN tidaklah dapat dibatasi oleh faktor keturunan ini, TUHAN sanggup memakai siapapun untuk menggenapi rancangan-Nya termasuk pemeliharaan anak-anak TUHAN. Disisi sudut pandang kekristenan, kita juga dapat menarik pelajaran, bahwa TUHAN dapat memanggil siapapun untuk masuk dalam rancangan keselamatan-Nya, tidak peduli kita berasal dari keturunan, dan kelas sosial manapun, atau seberapa besar dosa-dosa kita, itu semua tidak dapat menghalangi kasih karunia TUHAN atas kita.

ILustrasi:

Amazing Grace by John Newton [1725 – 1807] – Roma 9:25 seperti yang difirmankan-Nya juga dalam kitab nabi Hosea: "Yang bukan umat-Ku akan Kusebut: umat-Ku dan yang bukan kekasih: kekasih." [Bdk. Yoh 3:16]

TUHAN DAPAT MEMAKAI APAPUN

Hal yang luar biasa adalah senjata yang digunakan oleh Samgar, sekalipun namanya memiliki arti kata “pedang”, akan tetapi dia digerakkan oleh TUHAN untuk menggunakan senjata peperangan yang aneh “ox goad” yang jika dibandingkan dengan persenjataan  tentara Filistin yang terlatih, itu adalah mainan anak-anak. Melihat dari bentuknya saja sangat dimungkinkan lembu saja tidak akan lari, akan tetapi jika alat ini berada ditangan orang yang tepat dan digunakan dengan tepat maka beberapa ekor lembu yang menjadi satu dalam perlengkapan bajak dapat dikendalikan dengan baik. Alat sederhana ini telah menjadi senjata mematikan ditangan Samgar; 600 orang Filisten yang memasuki tanah Kanaan sebagai pasukan aggressor dibantai oleh Samgar dengan alat sederhana tersebut.
Jikalau kita menilik kembali kebenaran alkitab dari peranjian Lama hingga perjanjian Baru, dari kitab Kejadian hingga Wahyu, kita dapat melihat karya-karya TUHAN yang menggunakan benda-benda atau material yang sederhana. Proses penciptaan manusia menggunakan materi sederhana, Musa membelah laut dengan tongkat gembalanya, Samson membantai orang Filistin dengan tulang rahang keledai, Goliath mati dengan sebuah batu kali, Gideon dengan obor dan buli-buli tanah liat, Yeriko roboh dengan seruan nyaring, dll. TUHAN kita adalah Maha Kuasa dan sanggup memakai segala sesuatu.

FAKTA KEKRISTENAN DI JAMAN AKHIR

Kekristenan jaman akhir menghadapi tantangan yang semakin berat, semakin menciutkan hati, dan membuat kekristenan menghadapi tekanan besar. Realitas tekanan di Indonesia bukan saja masih belum merata dan meluasnya pemahaman toleransi keagamaan, akan tetapi juga pergeseran budaya timur kita yang semakin pragmatis [mencari keuntungan sendiri] dan hedonis [apa yang disenangi akan dilakukan, sekalipun bagi orang lain itu akan merugikan] – hal ini tanpa sadar menimbulkan kembali semangat kelompok atau kelas sosial berdasarkan kemampuan capital dan pendidikan seseorang, kekristenan di Indonesia menghadapi bahaya juga dari dalam tubuhnya sendiri, yaitu semakin menggilanya karakter atau roh Kain, roh Bileam, dan roh Khorah [ke tiga roh ini akan saya bahas dlm kesempatan lain]. Ibadah yang semaunya sendiri, semangat cinta uang atau mementingkan keuntungan mewarnai pelayanan, dan pemberontakan karena memperjuangkan kebenaran diri atau kelompok menjadi kisah harian dalam tubuh kekristenan di jaman modern ini [Barna menyatakan setiap tahun muncul 4 sinode baru di dunia ini]. Definisi ibadahpun telah mengalami pergesaran arti, sehingga menjadikan Kekristenan menjalani ibadah sebatas agamawi saja.
Umat Kristen dalam kesehariannya yang sederhanapun menghadapi dampak hebat dari kondisi global yang terjadi di Indonesia dan dunia. Umat tertantang untuk tetap berpegang kepada kebenaran ditengah tantangan jaman yang semakin jahat ini. Umat ditindas untuk tidak mempercayai dirinya dan karunia serta talenta yang mereka miliki, melainkan untuk mempercayai kekuatan birokrasi semata, keuangan semata, bahkan kecerdasan semata, parahnya lagi umat mulai berkompromi dengan “dosa putih” untuk mengantisipasi kesulitan dan tekanan kehidupan.
Dapat disimpulkan bahwa penindasan terhadap kekristenan yang berpegang kepada kebenaran sejati pada jaman akhir ini pada dasarnya tidak terfokus pada penderitaan fisik, melainkan kepada serangan dari penyesatan yang memutar balikkan kebenaran hanya dengan menggeser sedikit hermenetik / penafsiran dari tempat yang sepantasnya [hermenetik manusia menjadi dogmatika bahkan doktrin], dari filsafat-filsafat  palsu dunia, dan lain-lain.

SOLUSI BERDASARKAN KISAH SAMGAR

Untuk menghadapi tantangan jaman akhir ini, kita seharusnya berpegang kepada kedua poin pelajaran diatas, bahwa: Pertama, TUHAN dapat menggunakan siapapun, sehingga gereja tidak boleh memilah umat berdasarkan kelas sosial, gereja harus memberikan kesempatan seluas mungkin bagi umat untuk mengaktualisasi diri berdasarkan karunia dan talenta yang mereka miliki. Para pemimpin Gereja harus memotivasi umat bahwa TUHAN dapat memakai siapapun umat TUHAN itu, untuk perkara-perkara yang besar, dan eksellen dibidang mereka masing-masing. Kedua, TUHAN dapat menggunakan apapun, jika dalam konteks ini kita hubungkan dengan skill, pekerjaan, atau bidang yang dikerjakan, gereja seharusnya memotivasi jemaat untuk memanfaatkan hal-hal tersebut dan mengerjakannya dengan sebaik mungkin bagi kemuliaan TUHAN [Kol 3:23], tidak peduli bagian anda dibumi ini dalam pemandangan manusia dunia hanya petani atau buruh tani disebuah desa yang kecil, jika anda menyertakan TUHAN dan percaya bahwa kuasa TUHAN pasti bekerja, dan berguna bagi pergerakan Kerajaan ALLAH dan umat, maka hal itu akan terjadi.


Amin – GBU all

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KUASA DARAH YESUS MENURUT WAHYU 1:5b

... Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya. Wahyu 1:5 b (TB) Kothbah Oleh: Ev. Sonny C...