Kamis, 16 Maret 2017

Damai dan Sejahtera


Oleh: C. S. Sonny, MTh
Renungan Ibadah Tengah Minggu
GKKI PURWOKERTO
16.03.2017

Yohanes 14:27 (TB)  Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.

Sebagaimana umumnya orang timur, khususnya Yahudi, salam damai dan sejahtera adalah hal yang,  umum, ketika orang-orang sedang bertemu atau berpisah. Akan tetapi dalam pesan perpisahan ini, ada sebuah struktur kata-kata unik yang digunakan oleh Yesus Kristus. Dia tidak hanya menyampaikan salam dengan kalimat "damai sejahtera bagimu", melainkan Yesus menyampaikan, bahwa damai dan sejahtera :

Damai sejahtera-Ku
Dalam bahasa aslinya menggunakan kata “eirene”, yang memiliki definisi:  security, safety, prosperity, felicity, because peace and harmony make and keep things safe and prosperous.

☆ Kutinggalkan

☆ Kuberikan

》》》tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu

Sebagai Raja Damai (Yesaya 9:6-7), Yesus tidak hanya menyampaikan salam damai dan sejahtera, akan tetapi sebagai *pemilik/penguasa damai dan sejahtera*, Dia dengan jelas menyampaikan bahwa damai dan sejahtera-Nya ditinggalkan dan diberikan kepada kita yang menjadi murid-murid-Nya, ini adalah damai sejahtera sejati bukan palsu, sebagaimana yang dunia berikan melalui kesenangan semua kekayaan dunia, pesta pora, kekuasaan dunia, dan sebut saja kesenangan palsu dunia yang dibungkus dengan kata "damai dan sejahtera".

Dalam lirik lagu IMAGINE, John Lenon memimpikan sebuah kondisi damai yang unik, dan mengajak semua pendengarnya untuk bermimpi bersamanya, akan tetapi jika kita meneliti kata-kata lagu tersebut, semuanya berbasis pada mimpi omong kosong yang tidak mungkin dapat terwujud di dunia ini, karena dunia ini sudah dipastikan penuh dengan kepalsuan dan penderitaan, serta kekacauan adalah "head line" utama dalam kesehariannya. Hanya Yesus Kristus saja yang dapat memberikan damai dan sejahtera yang sejati atas kehidupan umat manusia.

Setelah memberikan damai dan sejahteranya, Yesus mengatakan: “Janganlah gelisah dan gentar hatimu.” Ini adalah sebuah perintah supaya murid-muridnya tidak membiarkan “kegelisahan” dari dalam diri para murid serta “kegentaran” dari luar diri para murid, yang dapat mencuri damai dan sejahtera itu. Kegelisahan dapat saja muncul dari kurangnya pemahaman kita akan kebenaran-kebenaran dan kehendak Tuhan, sedangkan kegentaran muncul karena teror, tekanan hidup, aniaya, dan lain-lain.

Konklusi

Damai dan sejahtera yang kita miliki adalah damai sejahtera yang asli, yang sorgawi, bukan yang palsu dan menjebak sebagaimana damai dan sejahtera yang ditawarkan oleh dunia ini. Dengan memiliki damai dan sejahtera yang daripada Tuha kita Yesus Kristus, maka kegelisahan dan kegentaran yang disebabkan oleh alasan apapun dapat kita atasi.

Damai dan sejahtera adalah sebuah kondisi aman, tenang, nyaman, yang dapat mendatangkan kemakmuran dan sukacita. Sehingga adalah sebuah keuntungan tersendiri bagi kita orang-orang percaya, yang memiliki kekuatan dan ketenangan hati untuk mengembangkan diri di tengah dunia yang kacau dan jahat ini.
Amin

Gbu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KUASA DARAH YESUS MENURUT WAHYU 1:5b

... Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya. Wahyu 1:5 b (TB) Kothbah Oleh: Ev. Sonny C...