Selasa, 28 Februari 2017

YESUS RAJA YANG BERBEDA


Studi literal mengenai Yesus yang adalah Raja yang memiliki fakta keunikan yang tidak dimiliki oleh seluruh raja-raja dunia dari permulaan jaman hingga akhirnya nanti.

Bacaan: Yohanes 18:28-37 (TB

Maka mereka membawa Yesus dari Kayafas ke gedung pengadilan. Ketika itu hari masih pagi. Mereka sendiri tidak masuk ke gedung pengadilan itu, supaya jangan menajiskan diri, sebab mereka hendak makan Paskah.
Sebab itu Pilatus keluar mendapatkan mereka dan berkata: "Apakah tuduhan kamu terhadap orang ini?"
Jawab mereka kepadanya: "Jikalau Ia bukan seorang penjahat, kami tidak menyerahkan-Nya kepadamu!"
Kata Pilatus kepada mereka: "Ambillah Dia dan hakimilah Dia menurut hukum Tauratmu." Kata orang-orang Yahudi itu: "Kami tidak diperbolehkan membunuh seseorang."
Demikian hendaknya supaya genaplah firman Yesus, yang dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati.
Maka kembalilah Pilatus ke dalam gedung pengadilan, lalu memanggil Yesus dan bertanya kepada-Nya: "Engkau inikah raja orang Yahudi?"
Jawab Yesus: "Apakah engkau katakan hal itu dari hatimu sendiri, atau adakah orang lain yang mengatakannya kepadamu tentang Aku?"
Kata Pilatus: "Apakah aku seorang Yahudi? Bangsa-Mu sendiri dan imam-imam kepala yang telah menyerahkan Engkau kepadaku; apakah yang telah Engkau perbuat?"
Jawab Yesus: "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini."
Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Jadi Engkau adalah raja?" Jawab Yesus: "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku."

Nats: Yohanes 18:37 (TB) 

Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Jadi Engkau adalah raja?" Jawab Yesus: "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku."

Introduksi

Ketika saya merenungkan dan membahas peristiwa ini, mau tidak mau, kita akan menemukan banyak data, yang harus kita gali dan kita pelajari, guna mendapatkan keyakinan pada beberapa fakta-fakta yang ada pada peristiwa yang diijinkan Tuhan terpelihara hingga saat ini.

Fakta 1: Peristiwa Yang Dipastikan Ada Dalam Skenario Allah

Tantangan dalam menafsirkan dan mengajarkan ayat-yat di atas adalah tetap bertahan di dalam keseimbangan ideologi tentang ke-Mahaan Allah dalam mengatur kehidupan manusia. Seringkali para hamba Tuhan, tanpa sadar mengajarkan ayat-ayat di atas bahwa kekuatan orang Yahudi atau kekuatan orang Romawi yang memaksa Yesus untuk menyerah dan menghukum mati Yesus di kayu salib. Sehingga dalam kasus ini, sepertinya Allah kerepotan serta lepas kendali dan tidak berkuasa di dalam pengendalian-Nya. Hal ini adalah kesalahan fatal, pengajaran salah tersebut mengakibatkan keilahian Yesus menjadi pertanyaan besar.

Ada tiga fakta penting, dari banyak fakta bahwa peristiwa persidangan dan aniaya ini, yang menunjukan bahwa Tuhan telah menetapkan hal ini.

Nubuatan Yesus mengenai proses kematiannya

Matius 20:17-19 (TB) 
Ketika Yesus akan pergi ke Yerusalem, Ia memanggil kedua belas murid-Nya tersendiri dan berkata kepada mereka di tengah jalan:
"Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati.
Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya Ia diolok-olokkan, disesah dan disalibkan, dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan."

Pernyataan Yesus pada  waktu proses penangkapan Yesus

Matius 26:51-56 (TB) 
Tetapi seorang dari mereka yang menyertai Yesus mengulurkan tangannya, menghunus pedangnya dan menetakkannya kepada hamba Imam Besar sehingga putus telinganya.
Maka kata Yesus kepadanya: "Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang.
Atau kausangka, bahwa Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku, supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat membantu Aku?
Jika begitu, bagaimanakah akan digenapi yang tertulis dalam Kitab Suci, yang mengatakan, bahwa harus terjadi demikian?"
Pada saat itu Yesus berkata kepada orang banyak: "Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang dan pentung untuk menangkap Aku? Padahal tiap-tiap hari Aku duduk mengajar di Bait Allah, dan kamu tidak menangkap Aku.
Akan tetapi semua ini terjadi supaya genap yang ada tertulis dalam kitab nabi-nabi." Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri.

Pernyataan Kesaksian Yohanes yang diperoleh dari ilham Roh Kudus

Yohanes 18:31-32 (TB) 
Kata Pilatus kepada mereka: "Ambillah Dia dan hakimilah Dia menurut hukum Tauratmu." Kata orang-orang Yahudi itu: "Kami tidak diperbolehkan membunuh seseorang."
Demikian hendaknya supaya genaplah firman Yesus, yang dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati.

Yohanes 19:9-12 (TB) 
lalu ia masuk pula ke dalam gedung pengadilan dan berkata kepada Yesus: "Dari manakah asal-Mu?" Tetapi Yesus tidak memberi jawab kepadanya.
Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Tidakkah Engkau mau bicara dengan aku? Tidakkah Engkau tahu, bahwa aku berkuasa untuk membebaskan Engkau, dan berkuasa juga untuk menyalibkan Engkau?"
Yesus menjawab: "Engkau tidak mempunyai kuasa apa pun terhadap Aku, jikalau kuasa itu tidak diberikan kepadamu dari atas. Sebab itu: dia, yang menyerahkan Aku kepadamu, lebih besar dosanya."
Sejak itu Pilatus berusaha untuk membebaskan Dia, tetapi orang-orang Yahudi berteriak: "Jikalau engkau membebaskan Dia, engkau bukanlah sahabat Kaisar. Setiap orang yang menganggap dirinya sebagai raja, ia melawan Kaisar."

Fakta 2: Peristiwa yang Benar-benar Ada Dalam Sejarah
Tiga kubu bertemu dalam panggung krusial kehidupan umat manusia

Orang Yahudi – bangsa pilihan yang tegar tengkuk – diwakili oleh Sanhedrin / dewan agama

Orang Romawi – bangsa kafir penguasa dunia – diwakili oleh Pontius Pilatus 26 – 36 AD

Kerajaan Sorga – Kerajaan yang berbeda dgn sistem dunia – diwakili oleh Yesus

Fakta 3: Pernyataan Masing-masing Kubu, yang Menunjukan Siapakah Mereka Sesungguhnya

Sanhedrin : malanggar hukum agama demi kepentingan politis

Yohanes 18:31 (TB)  Kata Pilatus kepada mereka: "Ambillah Dia dan hakimilah Dia menurut hukum Tauratmu." Kata orang-orang Yahudi itu: "Kami tidak diperbolehkan membunuh seseorang."

Sekalipun oleh si pengadil dari kedua kubu penguasa di Yerusalem, tidak dapat menemukan bukti-bukti bahwa Yesus bersalah, akan tetapi hukuman tetap dijalankan, karena desakan politik atau lebih tepatnya kepentingan pribadi golongan para pemimpin "religion party".

Sejarah membuktikan bahwa kekacauan ekonomi, kekacauan politik, bahkan perang akan sulit dihentikan, jika melibatkan para pemimpin agama yang memiliki kepentingan-kepentingan demi keuntungan golongan mereka. Mereka menjadi berani “merasionalisasi” pelanggaran hukum-hukum agama apapun, hanya demi kepentingannya tersebut.

Janji-janji dan ajaran-ajaran kebaikan serta kebenaran berdasarkan Kitab Suci, sengaja ditekankan berlebihan atau disamarkan adalah modus dari pelanggaran ini. Hal tersebut mengakibatkan pelaksanaan hukum-hukum agama yang tidak berimbang bahkan menjadi “melaksanakan hukum yang satu dengan melanggar hukum yang lain”

Yesus: menyatakan kebenaran mengenai siapakah dirinya

Yohanes 18:37 (TB)  Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Jadi Engkau adalah raja?" Jawab Yesus: "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku."

Pernyataan Yesus tersebut menentang langsung pernyataan kedua kubu yang berhadapan dengan diriNya.

Pilatus : mempertanyakan kebenaran

Yohanes 18:38 (TB)  Kata Pilatus kepada-Nya: "Apakah kebenaran itu?" (18-38b) Sesudah mengatakan demikian, keluarlah Pilatus lagi mendapatkan orang-orang Yahudi dan berkata kepada mereka: "Aku tidak mendapati kesalahan apa pun pada-Nya.

Sebagai orang Romawi yang terdidik dan memiliki kedudukan yang terhormat, Pilatus terikat dengan kredo “Justicia Pax Veritas” sebuah kredo yang menyatakan bahwa seorang Romawi yang terhormat dan dianggap berpendidikan tinggi adalah seorang yang menjunjung tinggi sikap keadilan yang berdiri atau berdasar kepada kebenaran. Dan ketika Pilatus berhadapan dengan Yesus, serta sebelumnya telah mendapatkan referensi dari istrinya mengenai siapakah Yesus, maka terjadilah benturan dengan fakta veritas berdasaekan kehendak politik sebagian besar warga Yerusalem dibawah komando para pemimpin agama.

Penutup

Sebagai orang percaya, kita dapat menarik contoh yang baik dari kebenaran-kebenaran peristiwa ini.

1. Kebenaran seringkali dengan sengaja ditenggelamkan dalam lumpur keruh dogma-dogma yang disusun demi kepentingan manusia atau sekelompok golongan tertentu dengan topeng keagamaan.
2. Yesus Kristus dalam peristiwa ini, mengalami kematian di kayu salib bukan karena kekuatan manusia, melainkan kehendak Allah sejak dahulu kala, sebagai penggenapan janji keselamatan bagi bangsa-bangsa,
3. Kebenaran yang kita pegang, pada suatu waktu pasti akan mengalami benturan dengan kebenaran palsu duniawi, untuk menunjukan siapakah sebenanya kita dan mereka.
4. Yesus Kristus adalah raja yang sengaja menyerahkan nyawanya karena ketaatannya pada alur rancangan Tuhan dari semula, atau dapat dikatakan bukan karen ditaklukan.

Amin. Gbu

Sonny

Gereja Kasih Kristus Indonesia Purwokerto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KUASA DARAH YESUS MENURUT WAHYU 1:5b

... Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya. Wahyu 1:5 b (TB) Kothbah Oleh: Ev. Sonny C...