Kamis, 06 September 2012

TIGA PRINSIP MENGENDALIKAN LIDAH ANDA


Saudara-saudaraku, janganlah banyak orang di antara kamu mau menjadi guru; sebab kita tahu, bahwa sebagai guru kita akan dihakimi menurut ukuran yang lebih berat.

Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Kita mengenakan kekang pada mulut kuda, sehingga ia menuruti kehendak kita, dengan jalan demikian kita dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Dan lihat saja kapal-kapal, walaupun amat besar dan digerakkan oleh angin keras, namun dapat dikendalikan oleh kemudi yang amat kecil menurut kehendak jurumudi.
Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapapun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar.
Lidahpun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka.
Semua jenis binatang liar, burung-burung, serta binatang-binatang menjalar dan binatang-binatang laut dapat dijinakkan dan telah dijinakkan oleh sifat manusia,
tetapi tidak seorangpun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan.
Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah,
dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi.
 Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama?
Saudara-saudaraku, adakah pohon ara dapat menghasilkan buah zaitun dan adakah pokok anggur dapat menghasilkan buah ara? Demikian juga mata air asin tidak dapat mengeluarkan air tawar.
 Siapakah di antara kamu yang bijak dan berbudi? Baiklah ia dengan cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh hikmat yang lahir dari kelemahlembutan.

YAKOBUS 3 : 1 – 18


Pointnya adalah : lidah kita dapat menjadi sumber hidup, motivasi, dan menguatakan seseorang tetapi lidah juga dapat menghunjamkan seseorang kedalam lumpur permasalahan yang paling dalam. Sebuah ilustrasi menarik mengenai lidah para pemimpin, anda tentu ingat siapa Adolf Hitler, dan Winston Churcill mereka adalah dua pemimpin negara yang saling berperang dari banyak negara dalam perang dunia ke dua, ingatkah anda sejarah menuliskan bahwa polandia jatuh, swiss jatuh hanya dengan propaganda yang keluar dari lidah Hitler dan para pakar komunikasinya. Dan ingatkah anda bagai mana Mr. W Churcill mampu membuat bangsa dan militer Inggris menghadapai kekuatan militer Nazi Jerman pada waktu itu, yang jelas-jelas, secara teknologi, kualitas dab kuatintasnya tidak seimbang tidak seimbang.

Lidah manusia yang kecil ini, termasuk lidah anda dan saya tentu saja, jika tidak kita manage atau kelola dengan baik mampu menimbulkan dampak yang baik dan yang buruk dalam kehidupan kita. Saya jadi teringat dengan sebuah buku tulisan James Montgomery Boice, yang berjudul SURE, I BELIEVE, SO WHAT (TENTU SAJA SAYA PERCAYA,... LALU BAGAIMANA ?); pada bab ke limanya dia mencantumkan tiga prinsip yang dapat membantu kita dalam mengendalikan lidah, berikut ini cuplikannya dalam edisi terjemahan bahasa Indonesia (halaman 65 – 68) :

TIGA PRINSIP YANG MEMBANTU

Baiklah saya berikan tiga prinsip yang saya pikir akan membantu anda. Anda dapat menyebutnya tiga langkah untuk mengendalikan lidah. Ketiga prinsip ini berdasarkan fakta bahwa lidah mengatakan apa yang dipikirkan otak, jadi jika kita harus memiliki kontrol lidah,pertama-tama harus ada kontrol pikiran.

1. Persembahkan pikiran Anda kepada ALLAH

Persembahkan pikiran Anda kepada ALLAH. Dalam Roma 12:1-2 Rasul Paulus berbicara tentang kontrol pikiran. Ia tidak menyinggung tentang membicarakan hal palsu atau benar dengan lidah dalam roma 12, tetapi ayat-ayat tersebut berhubungan dengan segala sesuatu berikut :
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Biasanya kita tidak berpikir tentang pikiran kita sebagai bagian dari tubuh kita. Namun, ketika paulu meminta kita untuk mempersembahkan tubuh kita kepada ALLAH bagi pelayananNya, pikiran adalah hal pertama yang dipikirkan Paulus. Itu karena ia mengetahui bahwa jika sesuatu yang baik akan dikembangkan dalam hidup kita, pertama-tama harus ada transformasi pikiran, karena apa yang kita pikirkan akan selalu menentukan apa yang kita lakukan. Lagi pula, hanya dengan mempersembahkan pikiran kita kepada ALLAH, kita dapat menjauhkan pikiran dari berpikir menurut standar dunia. Hanya ketika kita menyerahkan pikiran kita kepda ALLAH, kita dapat menyalurkan pikiran kita menurut standar Kristus.

2. Mulailah mentaati ajaran Kristus

Mulailah mentaati ajaran Kristus. Paulus berkata dalam 2 Korintus 10 : 5, bahwa kita mempunyai kewajiban menawan segala pikiran dan menaklukannya kepda Kristus : Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah.
Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,

Ini berarti bahwa tidak ada gunanya mengatakan, “Nah Allah, saya telah menyerahkan pikiran saya kepada-Mu. Inilah saya. Pakai saya. Lakukan apa yang Engkau kehendaki,” dan kemudian kita tidak berbuat apa-apa tentang itu. Apabila kita serius menyerahkan diri kepada Kristus, kita harus serius dalam mencari tahu apa yang telah dikatakan Kristus dan berusaha mentaatinya. Anda bukan milik Kristus jika anda tidak mentaati Kristus, dan anda tidak mentaati jika anda tidak memperhatikan ajaran Yesus.

Yesus berkata, : ” Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan ? “ (Lukas 6 : 46). Itu adalah pertanyaan yang menyelidik. Apakah anda mengakui Yasus sebagai Tuhan dan juru selamat anda ? Jika ya, apakah anda melakukan apa yang Dia katakan ?

3. Berlatihlah mengatakan yang berguna

Berlatihlah mengatakan yang berguna. Kita bukan saja harus mengendalikan lidah negatif kita agar tidak mengucapkan hal-hal yang seharusnya tidak kita katakan. Kita juga harus mengendalikan lidah kita secara positif sehingga kita mengatakan hal-hal yang seharusnya kita katakan. Itu memerlukan usaha yang disadari. Ini memerlukan praktik dan latihan.

Nah harapan saya, ketika kita merenungkan tulisan ini bersama kita lebih di ingatkan lagi bahwa lidah kita ini adalah anugrah Tuhan yang penuh dengan ke istimewaan yang mana, kita harus mengelolanya dengan sangat bijaksana.

GBU all

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KUASA DARAH YESUS MENURUT WAHYU 1:5b

... Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya. Wahyu 1:5 b (TB) Kothbah Oleh: Ev. Sonny C...