Rabu, 30 Agustus 2017

Perencanaan Manusia dan Kehendak TUHAN

Sebuah drama kehidupan, yang penyelesaiannya membutuhkan kerendahan hati dan ketaatan penuh kepada TUHAN.

Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung", sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu."

Yakobus 4:13-15 (TB) 

Ilustrasi:
Minority Report (2002) - sebuah film yang mengisahkan bagaimana keingintahuan manusia untuk mengantisipasi masa depan, yang dimotivasi oleh banyak hal, seperti: mencegah perang, mencegah kehancuran, mencegah kehagalan, mencegah kejahatan, mencegah kebangkrutan dll; yang sebenarnya memiliki alasan mendasar karena "kehawatiran dan ketakutan". Dalam film tersebut digambarkan dunia jadi aman, karena segala sesuatunyang membuat aman bisa dicegah terlebih dahulu, mereka menggunakan jasa para "oracle" peramal atau anak-anak berkemampuan khusus melihat masa depan dalam proyek antisipasi masa depan tersebut, hingga kekeliruan informasi terjadi dan merugikan banyak orang. Hal tersebut diakibatkan informasi yang kacau dan salah akibat disengaja oleh para pejabat tinggi yang korup demi kepentingannya sendiri ! - sungguh film yang mengkritisi bahayanya pemanfaatan teknologi yang bertujuan melakukan antisipasi masa depan dengan bermain sebagai tuhan di bumi ini yang penuh dengan dosa ini.

Manusia dan Hari Esok

Alkitab mencatat dengan dengan jelas, bahwa: "kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok dan hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap"; Sungguh statement yang kuat dan tak terbantahkan oleh kesaksian dalam sejarah kehidupan manusia dimana perencanaan-perencanaan dahsyat dan cerdas manusia luluh lantak dan gagal total, bahkan tidak jarang meninggalkan bekas guratan-guratan luka mendalam pada memory manusia.

Kita tidak dilarang untuk membuat perencanaan, bahkan antisipasi untuk masa depan, akan tetapi kedua poin penting pernyataan Kitab Suci di atas seharusnya juga menjadi sebuah acuan bahwa kekuasaan akan waktu, kehidupan dan hari esok ada pada genggaman tangan TUHAN, sehingga dipastikan bahwa Dia adalah penentu dalam kehidupan kita. Itulah sebabnya dalam doa yang diajarkan oleh Yesus ada pernyataan, sebagai berikut: "Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu." Bandingkan dengan Matius 6:10 (TB)  datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.

Jadi apakah kita tidak perlu membuat perencanaan dalam kehidupan kita ? Jawabnya perlu akan tetapi dengan sebuah kerendah hatian untuk mengijinkan TUHAN menjadi penentu dan melakukan "kalibrasi/adjustmen" dalam melakukan  realisasi apa yang terbaik bagi kita, supaya kita tidak terjebak dalam kecongkakan.

Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah. Yakobus 4:16 (TB)

Konklusi

1. Kita tidak dilarang untuk membuat perencanaan dalam hidup kita, bahkan bagaimana cara serta langkah-langkah  mewujudkannya, akan tetapi ingatlah selalu penentu atau decision maker dalam kehidupan kita sebagai orang yang percaya adalah TUHAN.

2. Seringkali kekecewaan dalam kehidupan kita berkenaan dengan cita-cita serta perencanaan kita yang gagal disebabkan karen kita tidak mau merendahkan diri dan melakukan "kalibrasi/adjustmen" dengan kehendak TUHAN.

3. Rendah hati dan menerima keputusan TUHAN dengan apa yang kita alami di bumi ini denga rasa syukur dan bergembira hati akan menjadikan hidup kita sehat dan  menjadi berhasil.

Amin

Ref.

Amsal 16:9 (TB)  Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi TUHANlah yang menentukan arah langkahnya.

Yeremia 10:23 (TB)  Aku tahu, ya TUHAN, bahwa manusia tidak berkuasa untuk menentukan jalannya, dan orang yang berjalan tidak berkuasa untuk menetapkan langkahnya.

Mazmur 37:4-5 (TB)  dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu. Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;

Minggu, 13 Agustus 2017

Kekuatan Mempengaruhi Dan Berdaya Guna

Ev. Sonny C S, MTh
GKKI Epiginosko Purwokerto

"Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang". 
Mat 5:13

LGBT yang menyebar cepat bagaikan cancer menggerogoti anak-anak muda dunia ini, phedofilia yang semakin beringas bak beruang lapar yang bangun dari tidur panjanagnya. Kemiskinan yang meningkat, oendiddikan tinggi yang semakin mahal, tekanan kehiduoan yang semakin meningkat, kasus bunuh diri usia muda yang semakin mengkawatirkan jumlahnya, dan masih dapat kita sebutkan banyak hal yang menjadikan kita manarik sebuah kesimpulan bahwa bumi ini semakin hari semakin rusak dan menimbulkan banjir kepahitan di jiwa manusia serta berbuahkan kekecewaan yang mendalam. Akan tetapi di bumi yang seperti itulah kita diutus Tuhan untuk menjadi duta-duta Kerajaan Allah. Apakah yang harus kita lakukan ?

Falsafi Garam Dan Kisahnya

Menggunakan falsafi garam, guna melaksanakan tugas sebagai futa-duta Kerajaan Allah, adalah suatu pola yang baik, sebagaimana garam memiliki fungsi dan gunanya yang baik. Banyak catatan yang mendukung bahwa garam yang ditulis di dalam ayat tersebut di atas adalah garam yang ditujukan untuk kepentingan dapur dan kesehatan lainnya. Natrium klorida yang adalah nama kimia bagi Garam tidak mengubah warna lakmus merah menjadi biru atau lakmus biru menjadi merah, hal ini membuktikan bahwa garam memiliki sifat netral. 

Di laboratorium garam dapat dibuat dari reaksi antara asam dan basa. Reaksi pembentukan garam dari asam dan basa disebut penetralana atau reaksi netralisasi
Sifat-sifat garam diantaranya sebagai berikut:
1. Mempunyai rasa asin
2. Dapat menghantarkan arus listrik
3. Tidak mengubah warna kertas lakmus merah maupun biru
4. Memiliki pH netral sekitar 7
5. Terbentuk dari sisa asam dengan sisa basa
6. Senyawa yang terdiri dari unsur logam dan non logam, misalnya NaCI dimana natrium (Na) termasuk logam dan clorida (CI) termasuk unsur non logam

Garam banyak kegunaannya, contohnya adalah: pertama, untuk mengawetkan makanan, tanpa garam, daging dan ikan cepat membusuk. Kedua, garam juga berfungsi sebagai pupuk. Sampai pertengahan 1900-an, petani Inggris biasa menaburkan garam di sawah untuk meningkatkan hasil panen. Garam membantu tanaman bertumbuh. Ketiga, garam juga dapat memberi citarasa pada makanan.

Ilustrasi
Waktu saya mengikuti pelatihan menjadi barista, saya sering menemukan indrigients dan rasio-rasio yang unik, dan yang paling unik adalah vietnam drip coffee yang original sebagaimana barista vietnam meraciknya. Ada satu indrigient yang tidak saya duga dicampurkan kedalam kopi, yaitu “garam”, yang sekalipun ukurannya sangat kecil, ternyata mampu mempengaruhi rasa kopi vietnam menjadi gurih dan bitternya menjadi sangat berkurang. Menu ini idealnya memang menggunakan biji kopi robusta yang terkenal berkafein tinggi dan pahit, dan garam menjadikan rasanyanlebih menarik dan menyenangkan.

Garam murni memang tidak dapat menjadi tawar, namun apakah alasannya Yesus memperingatkan bahwa garam dapat menjadi tawar ? Jawabanya adalah: pada zaman Israel kuno, para petani biasa mengambil garam dari Laut Mati, yang meski disebut garam dan tampak seperti garam, sesungguhnya masih bercampur zat-zat lain. Para petani biasa menimbunnya, terkadang para petani memecahkan gumpalan mineral garam tersebut menjadi seukuran pecahan batu split untuk mempermudah penyimpanan, akan tetapi bila hujan turun, garam murninya kadang hilang terbawa air. Yang tersisa hanyalah butiran-butiran yang tampak seperti garam, tetapi telah menjadi tawar.


Aplikasi bagi kehidupan orang Percaya:

1. Dengan cara yang sama, kita orang percaya yang digambarkan seperti garam seharusnya memiliki sikap hidup yang menjunjung tinggi standar moral Allah juga dapat memperlambat proses pembusukan kualitas kehidupan yang terjadi di masyarakat.

2. Kita pun dapat mempercepat pertumbuhan hal-hal yang baik di mana pun kita berada, bahkan kepahitan – kebencianpun dapat kita hilangkan dari dalqm kehiduoan setiap orang yang kita jumpai.

3. Dengan kesaksian, orang-orang percaya yang menjadi garam dunia akan membantu orang-orang di sekeliling mereka untuk merasakan kepenuhan hidup seperti yang telah Allah rencanakan.

Konklusi:

Dengan digambarkan sebagai garam bagi dunia ini, sebenarnya kita diposisikan sebagai orang yang memiliki daya pengauh kuat dan berdaya guna positif bagi lingkungan sekitar dimana kita berada dan beraktifitas dalam kehidupan ini. Amin. 

GBU

Senin, 07 Agustus 2017

Seri Kothbah Manusia Bahagia Seri 2

Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. Matius 5:4 (TB)

Berdukacita

Di dunia yang terkena kutuk dosa, ini berdukacita adalah sebuah warna kehidupan yang selaku menjadi “head line” dalam pemberitaan dan di jaman akhir ini merupakan berita yang paling sering muncul dalam pemberitaan tersebut. Dukacita karena bencana alam, dukacita karena bencana ekonomi, dukacita karena bencana perang, dan lain-lain. Berduka cita di dalam bahasa aslinya menggunakan kata “pentheo” yang memiliki definisi to grieve in act or feeling, bersusah hati yang sangat, atau be wail: meratap dan menangis karena duka.

Konteks dengan kedatangan Mesias dan data-data dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, berdukacita yang dimaksud adalah  berduka cita karena sikap yang bertobat dan menyesali karena hukuman yang menimpa atau akan ditimpakan kepada manusia akibat dosa-dosanya tersebut. Ini bukan berdukacita akibat mengalami penderitaan karena kesalahan dan pelanggaran hukum, sebagaimana dicatat didalam  1 Petrus 2:20 (TB)  Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah. Ini adalah sebuah sikap kesadaran serta penyesalan karena tindakannya tersebut bukan karena penderitaannya tetapi karena berbuat kesalahan yang menyebabkan penderitaannya tersebut.

Berdukacita yang dikehendaki oleh Allah

Rasul Paulus di dalam 2 Korintus 7:9-11 (TB) mencatat bahwa dukacita yang berasal dari kehendak Allah mendatangkan pertobatan dan keselamatan.

namun sekarang aku bersukacita, bukan karena kamu telah berdukacita, melainkan karena dukacitamu membuat kamu bertobat. Sebab dukacitamu itu adalah menurut kehendak Allah, sehingga kamu sedikit pun tidak dirugikan oleh karena kami. Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian. Sebab perhatikanlah betapa justru dukacita yang menurut kehendak Allah itu mengerjakan pada kamu kesungguhan yang besar, bahkan pembelaan diri, kejengkelan, ketakutan, kerinduan, kegiatan, penghukuman! Di dalam semuanya itu kamu telah membuktikan, bahwa kamu tidak bersalah di dalam perkara itu. 2 Korintus 7:9-11 (TB)

Yeremia 31:19 (TB)  mengambarkan bagaimana situasi dukacita atau perkabungan itu: “Sungguh, sesudah aku berbalik, aku menyesal, dan sesudah aku tahu akan diriku, aku menepuk pinggang sebagai tanda berkabung; aku merasa malu dan bernoda, sebab aku menanggung aib masa mudaku.”

Ilustrasi

Tembok Ratapan adalah tempat yang penting dan dianggap suci oleh orang Yahudi. Ini adalah sisa dinding Bait Suci di Yerusalem yang dibangun oleh Raja Herodes. Bait Suci itu hancur ketika orang-orang Yahudi memberontak kepada kerajaan Romawi pada tahun 70 Masehi. Orang Yahudi percaya bahwa tembok ini tidak ikut hancur sebab di situlah berdiam "Shekhinah" (kehadiran ilahi). Jadi, berdoa di situ sama artinya dengan berdoa kepada Tuhan. Tembok ini dulunya dikenal hanya sebagai Tembok Barat, tetapi kini disebut "Tembok Ratapan" karena di situ orang Yahudi berdoa dan meratapi dosa-dosa mereka dengan penuh penyesalan. Selain mengucapkan doa-doa mereka, orang Yahudi juga meletakkan doa mereka yang ditulis pada sepotong kertas yang disisipkan pada celah-celah dinding itu.

Dihibur

Kata “dihibur” dalam bahasa aslinya menggunkan kata “parakaleo” – definisinya adalah:  untuk menghibur, untuk mendorong dan memperkuat dengan penghiburan, untuk kenyamanan. Jaminan  Penghiburan ini merupakan sebuah penggenapan janji yang di nubuatkan oleh Nabi Yesaya.

Matius 5: memiliki kesejajaran dengan Yesaya 61:2 (TB)  untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung. Pada awal awal pelayanan-Nya, Yesus menyampaikan bagian Yesaya 61 ini dalam sebuah pertemuan di sinagoga di Nazaret dan Yesus menyatakan bahwa nubutan tersebut di atas sudah digenapi dengan kedatangan-Nya di Bumi ini.

Untuk mendapatkan bahagia “makarios” yang menunjuk kepada kesejahteraan semua orang yang karena hubungan mereka dengan Kristus dan Firman-Nya, menerima Kerajaan Allah, yang meliputi kasih, perhatian, keselamatan dan kehadiran Allah hari lepas hari; maka mereka yang mau merendahkan diri datang kepada Kristus dengan berdukacita karena pertobatan akan mendapatkan jaminan penghiburan ini.

Aplikasi

Kita harus menjadikan sikap hati yang berduka cita karena dosa dan hukumannya sebagai sikap yang harus kita hidupi setiap waktu. Dimana kita hidup di dunia yang sudah jatuh dalam dosa dan sering kali kita terpeleset dan terjatuh, sikap dukacita ilahi ini akan menolong kita untuk segera bertobat dan berbalik kepada Allah.

Cross Ref.

Mazmur 30:11
(30-12) Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari, kain kabungku telah Kaubuka, pinggangku Kauikat dengan sukacita,
2 Raja-raja 19:1
Segera sesudah raja Hizkia mendengar itu, dikoyakkannyalah pakaiannya dan diselubunginyalah badannya dengan kain kabung, lalu masuklah ia ke rumah TUHAN.
Ester 4:1
Setelah Mordekhai mengetahui segala yang terjadi itu, ia mengoyakkan pakaiannya, lalu memakai kain kabung dan abu, kemudian keluar berjalan di tengah-tengah kota, sambil melolong-lolong dengan nyaring dan pedih.
Yesaya 25:7
Dan di atas gunung ini TUHAN akan mengoyakkan kain perkabungan yang diselubungkan kepada segala suku bangsa dan tudung yang ditudungkan kepada segala bangsa-bangsa.

Coffeeology Quot: dukacita ilahi mendatang kekuatan untuk terus melakukan perjalanan rohani sebagai musafir-musafir yang bergerak dari Bumi menuju Sorga Mulia.

Kamis, 03 Agustus 2017

Seri Kothbah Manusia Bahagia - Seri 1

Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi jikalau kita ingin menerima berkat-berkat Kerajaan Allah; kita harus dituntun oleh cara dan nilai Allah yang dinyatakan dalam Alkitab dan bukan oleh cara dan nilai dunia ini.

Matius 5:3 _"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga._

*Studi Kata*

*ptochos*
Banyak yang bertanya mengenai maksud kalimat "miskin dihadapan Allah". Kebingungan terjadi ketika makna kata miskin hanya dibatasi pada hal-hal materi berupa uang atau harta kekayaan. Ayat di atas sebenarnya membahas lebih dari hal itu.

Kata "miskin" dalam bahasa aslinya menggunakan kata "ptochos" sebuah *"kata sifat"* yang menggambarkan kondisi seorang pengemis yang lemah, kosong dan berjalan dengan merangkak serta memposisikan diri sebagai yang membutuhkan bantuan dari yang lebih kuat. Dapat dikatakan  ini sebuah sifat yang mau merendahkan diri dibawah kekuasaan dan kehendak TUHAN serta mengakui bahwa tidak memiliki kekuatan apa-apa, sebab hanya Tuhan saja sumber segala sesuatu dalam kehidupannya. Dalam Yohanes 15:5 Yesus mengatakan _Akulah pokok anggur dan kamulah ranting -rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa._

*makarios*
Kata "berbahagia" ini menunjuk kepada kesejahteraan semua orang yang karena hubungan mereka dengan Kristus dan Firman-Nya, menerima Kerajaan Allah, yang meliputi kasih, perhatian, keselamatan dan kehadiran Allah hari lepas hari.

*Mengapa* dikatakan bahwa mereka yang miskin di hadapan Allah adalah orang-orang yang berbahagia ? - ada banyak fakta Alkitab yang menunjukan penyebab kebahagiaan ini, salah satunya ada dalam:  1 Petrus 5:5-6 (TB)  mengatakan sesuatu yang kuat dan signifikan, yaitu: _"Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: *"Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."* Karena itu *rendahkanlah dirimu* di bawah tangan Tuhan yang kuat, *supaya kamu ditinggikan-Nya* pada waktunya._ Sifat rendah hati dihadapan Tuhan dan sesama mendatang kasih Tuhan yang hebat itu atas orang yang melaksanakannya.

*Aplikasi*

Kita harus sadar dan melaksanakan dalam kehidupan sehari-hari, bahwa kita tidak dapat memenuhi kebutuhan rohani, jiwani, dan jasman kita sendiri; kita membutuhkan Allah.

Kehidupan kita, yang kita tundukan dibawah kaki Tuhan, akan mendatangkan atas kita kuasa, dan kasih karunia yang datang dari Roh Kudus untuk mewarisi Kerajaan Allah.

Amin

Gbu

_*Coffeeology Quot:*_
Syarat yang pertama adalah menjadi "miskin di hadapan Allah mejadikan kita diperkaya dunia akherat".

Selasa, 01 Agustus 2017

SODOM

Belajar meningkatkan kualitas kehidupan kita dengan menjauhi pola hidup Sodom.

Yehezkiel 16:49

Lihat, inilah kesalahan Sodom, kakakmu yang termuda itu:

1. kecongkakan,
2. makanan yang berlimpah-limpah
3. dan kesenangan hidup ada padanya dan pada anak-anaknya perempuan,

tetapi

ia tidak menolong orang-orang sengsara dan miskin.

Sebagai kota yang diberkahi dengan kelimpahan dan kesenangan hidup, mereka sangat hedonis dan egois, sombong dan mengabaikan sesama manusia yang berkekurangan. Kualitas kehidupan di Sodom dan kota-kota sekitarnya sangat buruk dan menimbukan keluh kesah, bukan ucapan syukur, itu adalah penyebab Sodom di porak porandakan dengan hujan api dan belerang. Bukan hanya sekedar masalah homosexual dan sodomite semata. Kejadian 19:13, 24-25 (TB) mencatat:   sebab kami akan memusnahkan tempat ini, karena banyak keluh kesah orang tentang kota ini di hadapan TUHAN; sebab itulah TUHAN mengutus kami untuk memusnahkannya." -- Kemudian TUHAN menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomora, berasal dari TUHAN, dari langit; dan ditunggangbalikkan-Nyalah kota-kota itu dan Lembah Yordan dan semua penduduk kota-kota serta tumbuh-tumbuhan di tanah.

Di dalam Perjanjian Baru, terdapat kisah yang menggambarkan si kaya raya ketidak pedulian dengan sesama, baca: http://smauane.blogspot.co.id/2015/12/menjadi-orang-kaya-yang-bijaksana.html

Aplikasi:

1. Dalam dunia yang semakin hedonis dan egois, sebagai anak TUHAN kita dihadapkan pada tantangan untuk menjalani kehidupan yang peduli dengan lingkungan dan sesama. Dalam hal ini bukan berarti kita menjadi anthroposentris melainkan mentaati ajaran Firman Tuhan, untuk mengasihi sesama manusia tanpa memandang bulu sebagaimana tersebut dalam  Lukas 10:36-37 (TB)  Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?" Jawab orang itu: "Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, dan perbuatlah demikian!"

Ref.
Roma 13:9 Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini dan firman lain mana pun juga sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!
Galatia 5:14 Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!"
Yakobus 2:8 Akan tetapi, jikalau kamu menjalankan hukum utama yang tertulis dalam Kitab Suci: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri", kamu berbuat baik.

2. Menanamkan di hati kita dan mengajarkan kepada keluarga serta sesama kita, bahwa peristiwa sodom dan gomora merupakan peringatan serius dari TUHAN bagi umat manusia untuk menjauhi pola kehidupannya,  sebagai mana dinyatakan dalam Yehezkiel 16:49.

Ref.
2 Petrus 2:6 dan jikalau Allah membinasakan kota Sodom dan Gomora dengan api, dan dengan demikian memusnahkannya dan menjadikannya suatu  peringatan untuk mereka yang hidup fasik di masa-masa kemudian,
Yudas 1:7 sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang sama melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar, telah menanggung siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua orang.

3. Belajar bahwa keputusan dalam kehidupan ini untuk hidup dan membangun komunitas, tidaklah boleh hanya berlandaskan dari sudut pandang perhitungan materi, tanpa melihat kualitas kehidupan spiritual, etika dan moral dilingkungan tersebut.

Ref.
Kejadian 13:10-11 (TB)  Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. — Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. —  Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu, lalu ia berangkat ke sebelah timur dan mereka berpisah.

Amin

Gbu all

KUASA DARAH YESUS MENURUT WAHYU 1:5b

... Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya. Wahyu 1:5 b (TB) Kothbah Oleh: Ev. Sonny C...