Minggu, 16 April 2017

Seri Kothbah Paskah – Mempertanggung Jawabkan Iman Kita Kepada Kebangkitan Yesus 16 April 2017

(Oleh: Ev. Sonny C S, MTh
GKKI PURWOKERTO

Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.

Roma 10:9-10 (TB) 

PENDAHULUAN

Dari banyak bahasan perdebatan lintas agama, tema “kebangkitan Yesus dari anatara orang mati, adalah sebuah tema yang menantang para apologet Kristen, dalam mempertahankan pendirian iman mereka pada pokok tema ini. Menurut Ibrani 11:1 Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Apa yang anda imani, harus memiliki dasar dan bukti, termasuk iman kita kepada kebangkitan dari antara orang mati.

Ilustrasi Persidangan dan Bukti

Dimuka persidangngan pihak-pihak yang berperkara perdata tentu akan mengemukakan peristiwa-peristiwa yang bisa dijadikan dasar untuk menguatkan hak perdatanya, namun tidak cukup hanya dikemukakan begitu saja, baik secara tertulis maupun lisan.Akan tetapi harus disertai bukti-bukti yang sah menurut hukum agar dapat dipastikan kebenarannya. Artinya, peristiwa-peristiwa tersebut harus disertai pembuktian secara yuridis. Yang dimaksut dengan pembuktian adalah penyajian alat-alat bukti yang sah menurut hukum kepada hakim yang memeriksa suatu perkara guna memberikan kepastian tentang kebenaran peristiwa yang dikemukakan. Dalam hal pembuktian ini pihak-pihak berperkara harus aktif dan berkewajiban untuk membuktikan peristiwa-peristiwa yang dikemukakan, sedangkan hakim bersifat pasif. Pihak-pihak yang berperkara tidak perlu memberitahukan  dan membuktikan peraturan hukumnya, tetapi yang perlu dibuktikan adalah peristiwanya atau hubungan hukumnya yang menjadi dasar adanya hak perdata pihak-pihak berperkara. Mengapa demikian? Karena hakim menurut asas hukum acara perdata dianggap mengetahui akan hukumnya, baik tertulis maupun tidak tertulis, dan hakimlah yang bertugas menerapkan hukum perdata (materiil) terhadap perkara yang diperiksa dan diputuskannya. Dalam melakukan pembuktian pihak-pihak berperkara dan hakim yang memimpin pemeriksaan perkara perdata di persidangan, harus memperhatikan ketentuan-ketentuan hukum pembuktian yang mengatur tentang cara pembuktian, beban pembuktian, macam-macam alat bukti, serta kekuatan alat-alat bukti tersebut, dan sebagainya. Hukum pembuktian ini termuat dalam HIR (Pasal  162 sampai dengan Pasal 177), RBg (Pasal 282 sampai dengan Pasal 314), Stb. 1867 Nomor 29 (tentang kekuatan pembuktian akta dibawah tangan), dan BW Buku IV (Pasal 1865 sampai dengan Pasal  1945). Dalam Pasal 164 HIR/Pasal 284 RBg/Pasal 1866 BW alat-alat bukti dalam perkara perdata, yaitu : Tulisan; Saksi-saksi; Persangkaan; Pengakuan; dan Sumpah. [Sumber : H. Riduan Syahrani, S.H., Buku Materi Dasar Hukum Acara Perdata, PT. Citra Aditya Bakti Bandung, Cet. V,  2009]

Sehingga dapat dikatakan adalah sah ketika orang mendengar mengenai kebangkitan Yesus Kristus, mereka menuntut adanya bukti-bukti yang dapat dijadikan dasar setiap orang percaya unuk mempertanggung jawabkan imannya kepada dunia ini.

BUKTI YANG MENJADI DASAR

Bukti dan Fakta Penyaliban dan Kebangkitan Yesus Berdasarkan Kitab Suci

Nubuatan Para Nabi

Lukas 24:27
Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi”

Mazmur 16:8-10
Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan”

Ayub 19:25
Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu.

Dan. 12:2
Pesan TUHAN melalui malaikat Gabriel kepada nabi Daniel: Dan banyak dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu tanah, akan bangun, sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal.

Hos. 6:1-2
Mari, kita akan berbalik kepada TUHAN, … Ia akan menghidupkan kita sesudah dua hari, pada hari yang ketiga Ia akan membangkitkan kita, dan kita akan hidup di hadapan-Nya. 

Dari kisah penciptaan, kejatuhan manusia, proto evangelikum, Abram dan Ishak, Yusuf, Yunus, dll. Kita dapat menemukan bahwa kebangkitan Sang Mesias itu adalah janji yang sudah ada sejak dahulu kala. Akan tetapi tanpa pertolongan Roh Kudus maka nubuatan ini akan sangat sulit dipahami oleh hikmat manusia duniawi. Kelompok Farisi sama sekali tidak meragukan adanya kebangkitan tubuh setelah kematian (Kis 23:6, 8), berbeda dengan kelompok Saduki yang ajarannya bersumber dari ajaran helenic bahwa setelah mati kehidupan manusia sama sekali selesai (Mark 12:18-27; Kis. 17:16–18)

Matius 16:4
Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus." Lalu Yesus meninggalkan mereka dan pergi.

Pernyataan Yesus

Yoh. 11:25-26
Jawab Yesus: “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?”  

Kata "kebangkitan", menggunakan "annastasis" dalam bahasa aslinya, yang memiliki definisi: menunjukan bahwa kebangkitan ini terjadi secara literal, bukan hanya sekedar kiasan, ini benar-benar tubuh daging yang bangkit dari kematiannya. Sedangkan kata "hidup" menggunakan kata "zoe", yang definisnya adalah kehidupan yang memiliki vitalitas kehidupan yang bersumber dari Tuhan sendiri, dan memiliki kuasa untuk taat kepada Tuhan. Dan kedua kata ini mendapatkan preposisi "ho/the" yang menyatakan penunjukan khusus bahwa: "hanya Yesus saja yang bangkit dari kematian dan hanya Yesus saya pemilik kehidupan itu."

Kesaksian Para Rasul

Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi. (Kisah Para Rasul 2:32)

Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu yang diperbuat-Nya di tanah Yudea maupun di Yerusalem; dan mereka telah membunuh Dia dan menggantung Dia pada kayu salib. Yesus itu telah dibangkitkan Allah pada hari yang ketiga, dan Allah berkenan, bahwa Ia menampakkan diri, bukan kepada seluruh bangsa, tetapi kepada saksi-saksi, yang sebelumnya telah ditunjuk oleh Allah, yaitu kepada kami yang telah makan dan minum bersama-sama dengan Dia, setelah Ia bangkit dari antara orang mati. Dan Ia telah menugaskan kami memberitakan kepada seluruh bangsa dan bersaksi, bahwa Dialah yang ditentukan Allah menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati. Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya." (Kisah Para Rasul 10:39-43)

Catatan Alquran

Beberapa ayat dalam Al-Quran, yang juga sebagai kitab suci dari penganut monotheism juga bicara tentang kematian daan kebankitan Isa Al-Masih, yaitu:

“Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali". (Qs 19:33).

(Ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta . . . . menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. . . . . ". (Qs 3:55).

Dua ayat di atas dengan jelas mengatakan bahwa Isa Al-Masih benar-benar mati dan bangkit. Atau mungkinkah dalam Al-Quran terdapat beberapa ayat yang saling bertentangan?

Dengan demikian dapat disimpulkan, baik Injil maupun Al-Quran sama-sama mengakui bahwa Isa Al-Masih benar-benar meninggal dan telah benar-benar bangkit

Bukti dan Fakta Penyaliban dan Kebangkitan Yesus berdasarkan sejarah

1.Flavius Yosefus (Yosef ben Matthias; ± 37/38 – setelah 100 M), seorang sejarawan Yahudi, didalam Antiquitates Judaicae bagian 18.63-64 (Testimonium Flavianum) menuliskan:“Kira-kira pada waktu ini, hiduplah Yesus, seorang yang bijaksana,…Setelah mendengar dia dituduh oleh orang-orang terkemuka dari antara kita [yang dimaksud adalah orang-orang Yahudi, para pemuka agama sebagaimana disebutkan didalam Injil-Injil kanonik], maka Pilatus menjatuhkan hukuman penyaliban atas dirinya…”

Pada waktu ini ada seorang bijaksana yang dinamai Yesus. Perbuatannya baik dan dia dikenal sebagai orang suci. Banyak orang dari antara Yahudi dan bangsa lain menjadi murid-muridnya. Pilatus menghukum dia untuk disalibkan dan mati. Dan mereka yang telah menjadi murid-muridnya tidak meninggalkan pemuridannya. Mereka melaporkan bahwa dia menampakkan diri kepada mereka tiga hari setelah penyalibannya dan bahwa dia hidup. Oleh karena itu, dia mungkin messias, yang mengenai dia para nabi telah menceritakan keajaiban-keajaiban.”

2.Talmud Yahudi, disusun antara 70-200 M:“Pada malam Paskah, Yeshua telah digantung. Karena empat puluh hari sebelum hukuman mati dilaksanakan, seorang pembawa berita telah muncul dan berseru, ‘Dia akan dirajam karena dia mempraktekkan ilmu sihir dan membawa Israel kepada kemurtadan. Setiap orang yang dapat berkata apa pun untuk meringankan dia, biarlah dia maju dan memohon atas namanya.’ Tapi karena tidak ada sesuatu apa pun yang dibawa demi meringankan dia, dia digantung pada malam Paskah.”

3.Berdasarkan sumber-sumber rabinik Yahudi (ditulis dalam periode Tannaitik; selambatnya ± 220 M), misalnya didalam Talmud Babilonia, diantaranya Sanhedrin 43a, dituliskan,“pada Sabat perayaan Paskah, Yeshu orang Nazaret digantung…

4.Mara bar Sarapion dari Samosata (ditulis sekitar ± 73 M), seorang filsuf stoik berkebangsaan Syria, didalam surat kepada anaknya menuliskan, “atau apa keuntungannya ketika orang-orang Yahudi membunuh raja mereka yang arif,…” “Keuntungan apa yang diperoleh orang Athena dengan membunuh Socrates? Kelaparan dan tulah datang ke atas mereka sebagai penghakiman karena kejahatan mereka. Keuntungan apa yang diperoleh orang Samos dengan mengubur Pythagoras? Dalam waktu singkat negeri mereka ditimbuni pasir. Keuntungan apa yang diperoleh orang Yahudi dengan menghukum mati raja mereka yang bijaksana? Sejak waktu itulah kerajaan mereka dilenyapkan. Allah dengan adil membalaskan ketiga orang bijaksana ini: orang Athena mati kelaparan, orang Samos disapu lautan, orang Yahudi dihancurkan dan diusir dari negeri mereka, hidup di tempat yang tercerai-berai sepenuhnya. Tetapi Socrates tidak mati untuk selamanya, dia hidup dalam ajaran Plato. Pythagoras tidak mati untuk selamanya, dia hidup dalam patung Hera. Tidak juga raja bijaksana mati selamanya, dia hidup dalam ajaran yang dia berikan.”

5.Lucian dari Samosata (sekitar tahun 115-200 M), seorang satiris, dalam The Passing of Peregrinus, menuliskan, “…juga orang yang disalibkan di Palestina karena memperkenalkan kultus baru ini ke dalam dunia, kini masih mereka sembah.” Lucian menggambarkan orang-orang Kristen “menyembah sofis yang disalibkan itu sendiri dan hidup dibawah hukum-hukumnya.”

6.Cornelius Tacitus (± 55/56 – sekitar 120 M), seorang senator dan sejarawan Roma yang termasyur oleh karena dua karya sejarahnya, Histories (sekitar ± 105-110 M) dan Annals (sekitar ± 116/117 M), menuliskan didalam Annals 15.38-44:“Karena itu, untuk menepis kabar angin itu, Nero menciptakan kambing hitam dan menganiaya orang-orang yang disebut ‘orang-orang Kristen’,… Kristus, darimana nama [Kristen] itu berasal, telah dihukum mati dalam masa pemerintahan Tiberius ditangan salah satu procurator kita, Pontius Pilatus,…

Sejarah non Alkitab menyatakan bahwa Yesus sungguh disalib, mati dan bangkit. maka kesaksian Alkitab adalah fakta sejarah juga, menyangkal hal ini sama dengan menyangkal fakta sejarah.

Bukti dan Fakta Penyaliban dan Kebangkitan Yesus Berdasarkan Kesaksian Kelahiran Kembali Orang-oramg Percaya

J.R.W Stott dalam bukunya Karya Kristus Bagi Kita, menuliskan, bahwa salah satu bukti kebangkitan Yesus Kristus adalah perubahan drastis dalam kehidupan murid-murid-Nya yang sebagian besar pada mulanya lari tunggang-langgang meninggalkan diri-Nya, bahkan Petrus menyangkali-Nya. Akan tetapi setelah pertemuan ajaib itu, dimana mereka bertemu kembali dengan "junjungan ilahi" mereka yang bangkit dari antara orang mati, mereka menjadi berubah, penuh pengharapan dan kuat.

1 Petrus 1:3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,

Di dalam bahasa aslinya “telah melahirkan kita kembali” menggunakan kata kerja aorist yang menggambarkan kesempurnaan dan penyelesaian secara menyeluruh dari kata kerja melahirkan kembali tersebut. Dalam hal ini kelahiran kembali adalah sudah dipastikan pasti terjadi secara penuh bagi siapa saja yang percaya kepada Yesus Kristus. Kata “anagennao” yang digunakan untuk “melahirkan kembali” memiliki definisi: “pertamato produce again, be born again, born a new, kedua, metaph. to have one's mind changed so that he lives a new life and one conformed to the will of God”. Dalam konsep ini kita benar-enar diperbaharui dalam seluruh aspek kehidupan kita secara simultan dan menyeluruh, yang mempengaruhi kualitas kehidupan kita di hadapan Tuhan dan sesama.

Implikasi atau akibat langsung dari kebangkitan Yesus Kristus adalah kelahiran kembali, yang membawa dampak pada pola kehidupan yang baru yang berkenan di hadapan Tuhan. Perubahan kehidupan orang-orang percaya  dapat menjadi bukti nyata dari implikasi kebangkitan Yesus Kristus tersebut. Kesaksian dari orang-orang yang mengalami kuasa perubahan hidup melalui kelahiran kembali, adalah sebuah kesaksian positif yang kuat  akan realita kebangkitan Yesus Kristus dan implikasinya.

Ilustrasi

• Kesaksian Saulus yang menjadi Paulus.

Kisah 26:22-23

Tetapi oleh pertolongan Allah aku dapat hidup sampai sekarang dan memberi kesaksian kepada orang-orang kecil dan orang-orang besar. Dan apa yang kuberitakan itu tidak lain dari pada yang sebelumnya telah diberitahukan oleh para nabi dan juga oleh Musa, yaitu, bahwa Mesias harus menderita sengsara dan bahwa Ia adalah yang pertama yang akan bangkit dari antara orang mati, dan bahwa Ia akan memberitakan terang kepada bangsa ini dan kepada bangsa-bangsa lain."

• Kesaksian Khalil dari Mesir. Menemukan Jalan Terang didalam Yesus Kristus

• Kesaksian perubahan dalam kehidupan saya

PENUTUP

Dengan memiliki banyak bukti literal catatan sejarah, bukti data literal berdasarkan kitab suci/biblical, bukti literal non biblical, serta kesaksian baik para rasul masa iyu maupun para murid Kristus yang saat ini mengalami perubahan dalam kehidupannya, maka dapat kita simpulkan bahwa kebangkitan Yesus Kristus adalah benar dan dapat dipertanggung jawabkan keabsahannya.

Kelahiran kembali menumbulkan dampak secara langsung bagi kehidupan orang percaya, yaitu kelahiran kembali  dimana kehidupan kita berubah total, dari gelap menjadi terang, sehingga kehidupan orang percaya tersebut menjadi penuh pengharapan.

Amin

KUASA DARAH YESUS MENURUT WAHYU 1:5b

... Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya. Wahyu 1:5 b (TB) Kothbah Oleh: Ev. Sonny C...