Minggu, 09 September 2012

NEW SEASON


Lalu Musa memanggil Yosua dan berkata kepadanya di depan seluruh orang Israel: "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkau akan masuk bersama-sama dengan bangsa ini ke negeri yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyang mereka untuk memberikannya kepada mereka, dan engkau akan memimpin mereka sampai mereka memilikinya.

Ulangan 31:7



  • mengapa kita harus "Kuatkan dan teguhkanlah hati kita"- karena kita akan menerima pengurapan yang baru
  • mengapa kita harus "Kuatkan dan teguhkanlah hati kita"- karena kita akan melihat sebuah fase / masa yang baru
  • mengapa kita harus "Kuatkan dan teguhkanlah hati kita"- karena kita akan menerima penugasan yang baru
  • mengapa kita harus "Kuatkan dan teguhkanlah hati kita"- karena manna akan berhenti dan berganti dengan memakan hasil dari tanah perjanjian
  • mengapa kita harus "Kuatkan dan teguhkanlah hati kita"- karena kita akan menerima strategi perang yang baru
  • mengapa kita harus "Kuatkan dan teguhkanlah hati kita"- karena kita akan menghadapai raksasa-raksasa yang berkeliaran di tanah perjanjian kita


Jadi saudara memasuki  September 2012 - 2013 - "Kuatkan dan teguhkanlah hati mu" ambil seluruh perlengkapan senjata ALLAH itu, bersiaplah untuk sebuah masa yang baru sebuah musim yang baru didalam kehidupanmu, engkau akan melihat penyertaan ALLAH dan kuasaNya dalam level yang baru. INI MASA TUNGKU API Sadrakh - Mesakh - Abednego ITU - yang bertahan dalam kebenaran adalah yang menjadi pemenang dan melihat tangan kemuliaan Allah dalam kehidupan mereka.

Sabtu, 08 September 2012

APAKAH ALLAH ITU ADA ? Part 1

Dijaman modern ini, pertanyaan tersebut diatas semakin hari semakin kuat bergaung, bukan hanya meluncur dari lidah kaum atheis saja, akan tetapi juga meluncur dari lidah mereka kaum kapitalis. Kaum atheis menyatakan Allah itu tidak ada karena tidak masuk didalam logika mereka dan doktrin mereka, yang menyatakan "agama adalah candu". sedagkan kaum kapitalis menilai Tuhan tidak ada karena modal materi lebih nyata efeknya di muka bumi ini, dari pada Allah yang tidak kelihatan. Berkembangnya ilmu pengetahuan juga semakin membuat manusia lebih bergantung kuat kepada logika, sehingga memunculkan kaum agnostik. kaum agnostik, yaitu kaum yang menyatakan bahwa pikiran manusia itu tidak dapat mengetahui Allah itu ada atau tidak, hal tersebut berarti mereka meragukan keberadaan Allah.

Sebagai orang percaya kita sering kesulitan untuk membuktikan keberadaan Allah kepada ketiga kaum tersebut, dan sering terjebak dalam perdebatan yang tidak menentu unjungnya, bahkan mengakibatkan kerusakan hubungan antar sesama.

Lalu bagaimankah kita dapat mengtatakan bahwa Allah itu ada ? bukankah kita memerlukan bukti-bukti ?, untuk menjawab keraguan tentang keberadaan Allah, dari banyak kaum skeptis tersebut. Sebagai orang percaya ada banyak sumber informasi yang dapat kita gunakan untuk menyatakan keberadaan Allah, dan yang menempati urutan pertama adalah Alkitab.

Data Alkitab mengenai keberadaan Allah

Alkitab mencatat banyak pernyatan mengenai keberadaan Allah kepada umat manusia, dan pernyatan tersebut dapat kita kategorikan menjadi dua sifat pernyatan, yaitu umum dan khusus.

Pernyataan umum Alkitab mengenai keberadaan Allah

Allah didalam sejarah keberadaan manusia telah menyatakan diri-Nya melalui berbagai hal yang umum dan membuat manusia terusik untuk berpikir adakah satu pribadi yang sedemikian dahsyat yang sanggup melakukan itu semua.

Allah telah menyatakan diri-Nya melalui ciptaan-Nya

Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih.
Roma 1:20

[bd : Mazmur 19:2-7; Kejadian 1:1 - 2:7; Yohanes 1:1-3

Secara logika, ketika manusia melihat alam semesta ini dan segala isinya, bahkan segala hal yang berada diplanet bumi ini, manusia akan berdiri dan terkagum-kagum. Adalah sebuah kenyataan bahwa segala sesuatu yang ada di alam semesta ini memaksa manusia untuk tidak dapat lagi bedalih, sekalipun banyak teori yang dikembangkan dan digunakan kaum skeptis untuk menjawab, tetapi selalau memunculkan anomali dalam proses dialektika yang tidak kunjung behenti, dan memusingkan mereka sendiri.

Di dalam buku nya yang sangat provokatif,  Prof. Stephen Hawking menuliskan, "modern physics left no room for a Creator - and that science could explain the origins of the universe". Katanya lagi , "'Because there is a law such as gravity, the universe can and will create itself from nothing".  Dia menegaskan bahwa terjadinya alam semesta ini adalah spontan dan tidak perlu melibatkan penciptaan alam semesta ini dengan Tuhan.  Prof. Stephen Hawking nampaknya mengalami paradok didalam teori-teorinya dan tidak memiliki sebuah pernyataan yang solid, alias "mencla-mencle" ketika dia berusaha menentang keberadaan Tuhan, akan tetapi dia juga menyatakan tentang keberadaan Tuhan didalam teorinya yang lain. Pada tahun 1988 dahulu, di dalam tulisannya yang bertajuk  'A Brief History Of Time' -  "If we discover a complete theory, it would be the ultimate triumph of human reason - for then we should know the mind of God".

Dalam konteks Roma 1:20 ini , kita harus memahami bahwa pernyataan Allah tersebut bukan berarti : Allah menyatakan diri dalam perwujudan bentuk-bentuk di alam semesta seperti matahari, bulan, bintang atau apapun, melainkan "theiotes", yaitu ciri-ciri khusus dari manifestasi atribut ke Allahan.

to be continue ...

Jumat, 07 September 2012

MENEJEMEN KRISIS ALA NEHEMIA PART 2

3. 2. Aksi Awal Nehemia : Menyampaikan Visi Dan Perencanaan kepada Raja

Menindak lanjuti doa syafaatnya, Nehemia menunggu jawaban dan saat yang tepat. Beberapa waktu kemudian atas penentuan Allah, Nehemia mendapatkan kesempatan dan waktu yang tepat untuk menyampaikan isi hatinya kepada Raja Arthasasta, yang dicatat sebagai berikut :

Pada bulan Nisan tahun kedua puluh pemerintahan raja Artahsasta, ketika menjadi tugasku untuk menyediakan anggur, aku mengangkat anggur dan menyampaikannya kepada raja. Karena aku kelihatan sedih, yang memang belum pernah terjadi di hadapan raja,
bertanyalah ia kepadaku: "Mengapa mukamu muram, walaupun engkau tidak sakit? Engkau tentu sedih hati." Lalu aku menjadi sangat takut.
Jawabku kepada raja: "Hiduplah raja untuk selamanya! Bagaimana mukaku tidak akan muram, kalau kota, tempat pekuburan nenek moyangku, telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya habis dimakan api?"
Nehemia 2:1-3

Ketika mendapat kesempatan, Nehemia tidak tergesa-gesa dalam menyampaikan isi hatinya, bahkan ketika ditanya oleh Raja, mengenai apa yang dikehendakinya, Nehemia segera kembali kepada Allah untuk berdoa dan mendapatkan hikmat, untuk dapat memberikan jawaban yang tepat dengan sasaran.

Lalu kata raja kepadaku: "Jadi, apa yang kauinginkan?" Maka aku berdoa kepada Allah semesta langit,
kemudian jawabku kepada raja: "Jika raja menganggap baik dan berkenan kepada hambamu ini, utuslah aku ke Yehuda, ke kota pekuburan nenek moyangku, supaya aku membangunnya kembali."
Nehemia 2:4-5

3.3. Aksi Nehemia : Masa Persiapan

Pada tahap ini, Nehemia melanjutkan permohonannya kepada raja, untuk mendapatkan beberapa perlengkapan, yang akan digunakan sebagai sarana dia untuk membangun kembali kota nenek moyangnya. Berikut inilah daftar persiapan-persiapan tersebut :

3. 3. a. Mengajukan program kerja atau “schedule” yang jelas kepada Raja

Hal pertama yang dilakukan Nehemia adalah mengajukan jadwal program kerjanya dengan jelas kepada raja.

Lalu bertanyalah raja kepadaku, sedang permaisuri duduk di sampingnya: "Berapa lama engkau dalam perjalanan, dan bilakah engkau kembali?" Dan raja berkenan mengutus aku, sesudah aku menyebut suatu jangka waktu kepadanya.
Nehemia 2:6

3. 3. b. Mengajukan permohonan surat perjalanan kepada Raja

Berikutnya, yang dia ajukan dalam masa persiapan ini adalah, mengajukan permohonan surat perjalanan, atau surat otorisasi raja atas Nehemia untuk melakukan tugasnya di Yerusalem.

Berkatalah aku kepada raja: "Jika raja menganggap baik, berikanlah aku surat-surat bagi bupati-bupati di daerah seberang sungai Efrat, supaya mereka memperbolehkan aku lalu sampai aku tiba di Yehuda. Nehemia 2:7

3. 3. c. Mengajukan permohonan modal pembangunan kepada Raja

Nehemia menyadai bahwa dalam pembangunan kembali tersebut, dia dan bangsanya membutuhkan banyak sekali modal, maka Nehemia mengajukan permohonan bantuan modal kepada raja, yang secara ajaib di setujui oleh raja tersebut.

Pula sepucuk surat bagi Asaf, pengawas taman raja, supaya dia memberikan aku kayu untuk memasang balok-balok pada pintu-pintu gerbang di benteng bait suci, untuk tembok kota dan untuk rumah yang akan kudiami." Dan raja mengabulkan permintaanku itu, karena tangan Allahku yang murah melindungi aku.
Nehemia 2:8

3. 3. d. Mendapatkan otorisasi atas Yerusalem dari raja

Kepemimpinannya didalam pembangunan Nehemia memperoleh banyak dukungan penuh dari Raja Arthasasta, yaitu dengan menjadikan Nehemia sebagai otoritas atas Yerusalem

Maka datanglah aku kepada bupati-bupati di daerah seberang sungai Efrat dan menyerahkan kepada mereka surat-surat raja. Dan raja menyuruh panglima-panglima perang
dan orang-orang berkuda menyertai aku.
Nehemia 2:9 

3. 3. e. Membuat pemetaan atau “inventarisasi” permasalahan

Setelah sampai di kota Yerusalem, Nehemia tidak tergesa-gesa dalam melakukan pembangunan. Dia segera melakukan pemetan dengan seksama dan dikerjakan oleh Nehemia dengan “team” atau beberapa orang yang sangat dia percaya.

Maka tibalah aku di Yerusalem. Sesudah tiga hari aku di sana,
bangunlah aku pada malam hari bersama-sama beberapa orang saja yang menyertai aku. Aku tidak beritahukan kepada siapapun rencana yang akan kulakukan untuk Yerusalem, yang diberikan Allahku dalam hatiku. Juga tak ada lain binatang kepadaku kecuali yang kutunggangi.
Demikian pada malam hari aku keluar melalui pintu gerbang Lebak, ke jurusan mata air Ular Naga dan pintu gerbang Sampah. Aku menyelidiki dengan seksama tembok-tembok Yerusalem yang telah terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya yang habis dimakan api.
Lalu aku meneruskan perjalananku ke pintu gerbang Mata Air dan ke kolam Raja. Karena binatang yang kutunggangi tidak dapat lalu di tempat itu,
aku naik ke atas melalui wadi pada malam hari dan menyelidiki dengan seksama tembok itu. Kemudian aku kembali, lalu masuk melalui pintu gerbang Lebak. Demikianlah aku pulang.
Para penguasa tidak tahu ke mana aku telah pergi dan apa yang telah kulakukan, karena sampai kini aku belum memberitahukan apa-apa kepada orang Yahudi, baik kepada para imam, maupun kepada para pemuka, kepada para penguasa dan para petugas lainnya.
Nehemia 2:11-16

3.4. Aksi Nehemia : Masa Pembangunan

Dalam proses pembangunan kembali Yerusalem, Nehemia melakukan beberapa langkah yang dapat kita teladani, didalam setiap “eksekusi” dari perencanaan –perencanaan penyelesaian sebuah krisis.

3. 4. a. Membagi Visi dan mencari kata sepakat dengan penduduk Yerusalem

Setelah selesai melakukan masa persiapan, dan pemetaan permasalahan Yerusalem dengan “detail”; Nehemia segeraq membagi visinya kepada penduduk Yerusalem dan berusaha mencari kata sepakat dengan mereka untuk membangun Yerusalem dengan segala modal yang telah Tuhan berikan kepada mereka.

Berkatalah aku kepada mereka: "Kamu lihat kemalangan yang kita alami, yakni Yerusalem telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar. Mari, kita bangun kembali tembok Yerusalem, supaya kita tidak lagi dicela."
Ketika kuberitahukan kepada mereka, betapa murahnya tangan Allahku yang melindungi aku dan juga apa yang dikatakan raja kepadaku, berkatalah mereka: "Kami siap untuk membangun!" Dan dengan sekuat tenaga mereka mulai melakukan pekerjaan yang baik itu.
Nehemia 2:17-18

3. 4. b. Selalu ada tantangan ketika mengatasi krisis

Nehemia menemukan bahwa di hadapannya berdiri lawan-lawan yang berusaha menghalangi proses pembangunan dengan melakukan :

Penghinaan

Nehemia mendapati bahwa lawan-lawan Yerusalem tidak akan mengijinkan mereka memperbaiki diri dankeluar dari krisis, mereka melakukan olok-olok atau penghinaan untuk menjatuhkan mentalitas orang-orang yang sedang berjuang membangun kembali Yerusalem.
Ketika Sanbalat mendengar, bahwa kami sedang membangun kembali tembok, bangkitlah amarahnya dan ia sangat sakit hati. Ia mengolok-olokkan orang Yahudi
dan berkata di hadapan saudara-saudaranya dan tentara Samaria: "Apa gerangan yang dilakukan orang-orang Yahudi yang lemah ini? Apakah mereka memperkokoh sesuatu? Apakah mereka hendak membawa persembahan? Apakah mereka akan selesai dalam sehari? Apakah mereka akan menghidupkan kembali batu-batu dari timbunan puing yang sudah terbakar habis seperti ini?"
 Lalu berkatalah Tobia, orang Amon itu, yang ada di dekatnya: "Sekalipun mereka membangun kembali, kalau seekor anjing hutan meloncat dan menyentuhnya, robohlah tembok batu mereka."
Nehemia 4:1-2

Untuk mengatasi olok-olok atau penghinaan, yang dia terima oleh lawan-lawannya, nehemia memberikan kepada kita teladan yang luar biasa, seperti yang tercatat pada ayat-ayat dibawah ini :

Ya, Allah kami, dengarlah bagaimana kami dihina. Balikkanlah cercaan mereka menimpa kepala mereka sendiri dan serahkanlah mereka menjadi jarahan di tanah tempat tawanan.
Jangan Kaututupi kesalahan mereka, dan dosa mereka jangan Kauhapus dari hadapan-Mu, karena mereka menyakiti hati-Mu dengan sikap mereka terhadap orang-orang yang sedang membangun.
Tetapi kami terus membangun tembok sampai setengah tinggi dan sampai ujung-ujungnya bertemu, karena seluruh bangsa bekerja dengan segenap hati.
Nehemia 4:4-6

Nehemia meresponinya dengan mengadu kepada Tuhan, bukan melakukan serangan kepada musuh-musuhnya, dia meminta keadilan dari Tuhan atas penghinaan tersebut. Setelah itu dia tetap berkerja melanjutkan pembangunan tembok tersebut.

Berkomplot untuk menggagalkan
Musuh-musuh Nehemia kembali bersepakat untuk melakukan tindakan yang bertujuan menggagalkan proyek pembangunan tersebut, seperti :
melakukan kolusi untuk menggagalkan (Nehemia 4:7-23),
pemerasan (Nehemia 5:1-19),
fitnah (Nehemia 6:5-9),
serta pengkhianatan (Nehemia 6:10-14).

3.5. Pola Manajemen Krisis Nehemia

Nehemiapun mendapat hikmat untuk membuat pengaturan atau manajemen sumber daya manusia yang unik, dan terbukti sanggup mematahkan semangat dan tujuan para lawannya. Berikut dibawah ini pola manajemen krisis yang dilakukan oleh Nehemia.

1. Berdoa mengadu kepada Tuhan [Nehemia 4:4-5]
2. Tetap fokus dan tekun membangun [Nehemia 4:6]
3. Waspada terhadap serangan lawan [Nehemia 4:9]
4. Pembagian Tugas [Nehemia 4:13; 4:16 - 23]
5. Memotivasi orang yang  dalam waktu dia pimpin [Nehemia 4:14]

Hasilnya adalah penyelesaikan pekerjaannya merupakan peristiwa sejarah yang sangat luar biasa / spektakuler. (Nehemia 6:15 – 7:4), karena :

i. Pembangunan tembok Yerusalem tersebut diselesaikan hanya dalam waktu 52  (lima puluh dua) hari (Nehemia 6:15.), ditengah ancaman dan tekanan dari musuh-musuh yang berusaha menggagalkan pembangunan tembok Yerusalem.

ii. Dengan ilham Allah, Nehemia melakukan pencatatan atau  inventarisasi sumber daya manusia dari komunitas orang buangan yang kembali dan yang masih tersisa di Yerusalem, supaya dapat melangkah pada pembangunan “civilization” dalam bidang keagamaan , pemerintahan atau tatanan sosial kemasyarakatan dalam kota Yerusalem. [Nehemia 7:5 – 8:1]

iii. Dalam proses pemulihan tatanan keagamaan dan ibadah Nehemia bekerja sama dengan Ezra, dengan melakukan :

a. Pembacaan Firman Allah di depan seluruh penduduk di Yerusalem serta memperingati hari raya pondok daun [Nehemia 8:1-18]

b. Seluruh penduduk Yerusalem berdoa, berpuasa dan mengaku dosa [Nehemia 9:1-37]

c. Membuat sebuah perjanjian / traktat bagi umat di Yerusalem untuk taat kepada Tuhan [ Nehemia 9:38 – 10:39]

iv. Dalam proses pemulihan tatanan sosial kemasyarakatan, Nehemia melakukan [Nehemia 11 : 1 – 13 : 31] :

a. Pembagian kembali kaum sisa [Nehemia 11:1 – 12:26]
b. Penahbisan tembok-tembok [Nehemia 12:27-47]
c. Reformasi-reformasi selama masa kepemimpinan Nehemia dalam tahap kedua. [Nehemia 13:1-31]


BAB IV
KESIMPULAN

Jadi Nehemia adalah satu contoh tokoh Perjanjian Lama yang terkemuka. Dia sangat mengandalkan Tuhan, Dan dengan hati yang sangat terbeban, dia telah dimampukan Tuhan untuk melaksanakan penyelesaian sebuah proyek yang tampaknya mustahil, sebagaimana telah dicatat seperti dibawah ini:

Ketika kuberitahukan kepada mereka, betapa murahnya tangan Allahku yang melindungi aku dan juga apa yang dikatakan raja kepadaku, berkatalah mereka: "Kami siap untuk membangun!" Dan dengan sekuat tenaga mereka mulai melakukan pekerjaan yang baik itu.
Nehemia 2:18

Aku menjawab mereka, kataku: "Allah semesta langit, Dialah yang membuat kami berhasil! Kami, hamba-hamba-Nya, telah siap untuk membangun. Tetapi kamu tak punya bagian atau hak dan tidak akan diingat di Yerusalem!" Nehemia 2:20

Nehemia memberikan teladan kepada kita, bahwa untuk menggapai sebuah cita-cita, dibutuhkan iman, doa, ketaatan, fokus, tidak mudah diprovokasi, tidak penakut, berani berkorban, kerja keras dan kegigihan.


MENEJEMEN KRISIS ALA NEHEMIA PART 1

Bab I
PENDAHULUAN

Kitab Nehemia adalah salah satu dari beberapa kitab sejarah sangat berpengaruh, yang terdapat dalam kanon Perjanjian Lama. Kitab ini mencatat seorang tokoh yang bernama Nehemia, dan usaha-usahanya didalam memulihkan kembali keadaan Yerusalem, setelah mendapatkan ilham dari Allah ketika dia mendapatkan kabar yang buruk tentang kondisi Yerusalem dan orang-orang yang tersisa di sana.
Kitab Nehemia dapat ditempatkan pada periode 200 tahun pada saat bangsa Israel menjadi warga negara kekaisaran Persia. Kejadian-kejadian yang dituliskan di dalam Kitab Nehemia ini terjadi pada bagian pertama periode Persia (538 S.M-400 S.M). Seratus tahun lebih setelah Kerajaan Utara, Israel, ditaklukkan oleh Kerajaan Asyur, Kerajaan Selatan, Yehuda, pun jatuh ke tangan Kerajaan Babel. Bait Allah yang dibangun pada masa Salomo pun dihancurkan dan semua peralatan berharga diangkut pergi. Tujuh puluh tahun setelah kejatuhan Yerusalem, kerajaan Babel ditundukkan oleh Kerajaan Persia. Kekuatan dari Kerajaan Babel memang menurun dengan pesat setelah Raja Nebukadnezar meninggal pada tahun 562 SM. 
Kerajaan Persia pada waktu itu merupakan sebuah kekuatan baru yang menonjol kekuataannya di daerah Timur Tengah. Pendiri kerajaan itu adalah raja Koresy. Kerajaan ini terus memperluas wilayah kerajaannya, hingga akhirnya pada tahun 539 SM, Koresy berhasil menaklukkan Kerajaan Babel dan menguasai wilayahnya. Raja Koresy merupakan penguasa yang bijaksana. Ia mengizinkan bangsa-bangsa yang dibuang oleh Kerajaan Babel untuk kembali ke tanah airnya. Ia juga menghormati keagamaan dari bangsa yang berada di bawah kekuasaannya dan memberikan otonomi kepada penguasa daerah tersebut. Dalam sebuah dokumen yang diperkirakan berasal dari masa itu (Silinder Koresh), kebijaksanaan raja Persia digambarkan sebagai berikut:
"Saya kembali ke kota-kota suci (ini) di seberang Tigris, yang tempat-tempat sucinya sudah lama menjadi puing-puing. Patung-patung yang (dulu) ada di dalamnya dan membangun bagi mereka tempat beribadat. Saya (juga) mengumpulkan semua penghuni (sebelumnya) dan memulihkan kebiasaan mereka."
Akan tetapi, ia juga tetap memegang kendali pemerintahannya melalui para tentara Persia dan sistem pemerintahannya. Bersamaan dengan izin yang diberikan oleh raja Koresy terhadap para bangsa yang telah dibuang oleh Kerajaan Babel, bangsa Yahudi juga kembali ke Yehuda pada tahun 535 SM. Bukan hanya itu saja, raja Koresy juga memberikan dana untuk membangun kembali Bait Allah di Yerusalem. Kepulangan kembali dan perbaikan ini dilaksanakan secara bertahap, saling terjalin dan terarah. Bait Allah berdiri di tengah-tengah kota Yerusalem dan di sekitarnya dikelilingi oleh tembok kota Yerusalem. Setelah kitab ini, maka tamatlah kisah daripada Perjanjian Lama.
Didalam kitab tersebut juga tercatat langkah-langkah strategis Nehemia didalam proses pembangunan kembali tembok Yerusalem dan penataan kembali struktur sosial yang ada disana. Dan langkah-langkah strategis tersebut dapat kita jadikan sebagai teladan atau contoh model kepemimpinan, ketika kita memasuki masa-masa krisis.

Bab II
LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam perjalanan kehidupan manusia dan komunitas dimana dia hidup bertumbuh dan menjalankan fungsinya, dipastikan pada titik tertentu akan mengalami masa-masa dimana tekanan, kegoyahan hati, dan ketakutan yang datang seperti badai yang tidak mengenal kata “ampun”, masa tersebut adalah “masa krisis”. Demikian juga komunitas orang percaya, dalam bentuk organik apapun, seperti gereja, persekutuan, lembaga misi, dll; dalam masa tertentu juga akan menghadapi masa-masa krisis didalam perjalanan mereka.
Krisis adalah situasi yang merupakan titik balik (turning point) yang dapat membuat sesuatu tambah baik atau tambah buruk. Setiap krisis adalah suatu “emergency”, namun tidak setiap “emergency” adalah suatu krisis. Krisis ditangani oleh team manajemen krisis yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Krisis adalah kondisi tidak stabil, yang bergerak kearah suatu titik balik, dan menyandang potensi perubahan yang menentukan. Sedangkan keadaan darurat (emergency) adalah kejadian tiba-tiba, yang tidak diharapkan terjadinya dan menuntut penanganan segera.

Krisis adalah suatu kondisi disorganisasi di mana seseorang merasa frustasi terhadap tujuan-tujuan hidup yang penting atau kekacauan yang amat besar dari siklus hidup mereka dan metode-metode mengatasi berbagai stresor. Istilah krisis biasanya mengarah pada perasaan seseorang mengenai ketakutan, kegoncangan, dan distres terhadap kekacauan, bukan kekacauan itu sendiri.

Dalam dunia sekuler, seorang pakar manajemen dan penulis  A. B. Susanto menuliskakan, sebagai berikut : Agar dapat melewati masa krisis, organisasi membutuhkan seorang pemimpin yang cakap dan handal.  Kisah kepemimpinan melalui krisis yang paling terkenal adalah kisah perjalanan Shackleton bersama 27 anak buahnya ke Benua Antartika tahun 1914 dengan misi menjelajahi benua tersebut.  Walaupun pada akhirnya misi ini gagal  karena kapal mereka tertahan bongkahan es, namun kepemimpinan Shackleton ini menjadi legenda akan keberhasilan pemimpin mengatasi krisis yang terjadi.  

Satu pelajaran penting dalam kisah Shackleton ini adalah ia (sebagai pemimpin) tidak memerintah anggotanya untuk melakukan hal-hal yang dikendaki, tetapi merangkul dan mengajak seluruh anggota untuk mencari solusi dan keluar dari krisis secara bersama-sama.  Tidak perlu menyalahkan seseorang atau pihak lain akan krisis yang dialami.  Tetapi carilah jalan keluar yang paling logis dan memuaskan seluruh pihak.  Sehingga organisasi dapat keluar dari krisis yang terjadi.  Bahkan jika ada krisis yang lain – atau bahkan krisis lanjutan – organisasi akan mampu untuk bertahan dan keluar dengan gemilang.

Ketika memasuki masa-masa krisis, komunitas dalam bentuk apapun, membutuhkan kepemimpinan yang memiliki kemampuan untuk membawa “bahtera” komunitasnya keluar dari krisis dan terus berjalan menyongsong masa depan. Akan tetapi banyak kepemimpian dalam komunitas orang percaya mengadopsi gaya kepemimpinan yang sekuler yang lebih menekankan pada kemampuan dan kecerdasan pribadi serta kekuatan koneksi serta mengabaikan Allah didalam proses kepemimpinannya.

Bab III
PEMBAHASAN

Keadaan, krisislah yang menyebabkan Nehemia tergerak hatinya untuk memulai pekerjaan yang besar bagi Tuhan. Dia sedang berada di puri di Susan saat dikunjungi oleh saudaranya yang baru saja kembali dari Yerusalem, yang memberitahu Nehemia, kabar  bahwa orang Yahudi yang kembali berada dalam bencana yang besar dan bahwa tembok kota itu dipecah dan gerbang yang terbakar dengan api. Hal ini menyebabkan kepedihan besar di hati Nehemia.

Riwayat Nehemia bin Hakhalya. Pada bulan Kislew tahun kedua puluh, ketika aku ada di puri Susan,
datanglah Hanani, salah seorang dari saudara-saudaraku dengan beberapa orang dari Yehuda. Aku menanyakan mereka tentang orang-orang Yahudi yang terluput, yang terhindar dari penawanan dan tentang Yerusalem.

Kata mereka kepadaku: "Orang-orang yang masih tinggal di daerah sana, yang terhindar dari penawanan, ada dalam kesukaran besar dan dalam keadaan tercela. Tembok Yerusalem telah terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar."
Nehemia 1:1-3

3. 1. Reaksi Nehemia : Berbalik Kepada Allah dan Berdoa Syafaat

Ketika mendengar berita yang menyakitkan tersebut, yang dilakukan Nehemia  pertama kali adalah:

Ketika kudengar berita ini, duduklah aku menangis dan berkabung selama beberapa hari. Aku berpuasa dan berdoa ke hadirat Allah semesta langit, kataku: "Ya, TUHAN, Allah semesta langit,
Nehemia 1:4

Nehemia memberikan reaksi yang luar biasa positif, yang disertai dengan sikap “empati” terhadap bangsanya, dia segera berbalik kepada Allah dan berdoa syafaat, serta melakukan masa perkabungan.
Adapun didalam proses berbalik kepada Allah dan berdoa syafaat tersebut Nehemia memberikan kepada kita beberapa teladan yang baik bagi kita, jika kita sedang berdoa syafaat untuk sebuah krisis didalam kehidupan kita. Keteladanan tersebut dapat kita temukan didalam komposisi doa syafaat Nehemia, yang dapat kita kelompokkan seperti dibawah ini :

3. 1. a. Pengagungan dan penyembahan kepada Allah

Hal pertama yang dilakukan dalam doa Nehemia adalah dengan melakukan pengagungan kepada Allah dan karakter-karakterNya yang luar biasa itu.

Allah yang maha besar dan dahsyat, yang berpegang pada perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan tetap mengikuti perintah-perintah-Nya,
Nehemia 1:5

3. 1. b. Mengaku Dosa-dosa

Setelah memberikan pengagungannya kepada Allah, Nehemia mengaku dosa-dosa dan pelanggaran bangsanya terhadap perjanjian mereka dengan Allah.

berilah telinga-Mu dan bukalah mata-Mu dan dengarkanlah doa hamba-Mu yang sekarang kupanjatkan ke hadirat-Mu siang dan malam bagi orang Israel, hamba-hamba-Mu itu, dengan mengaku segala dosa yang kami orang Israel telah lakukan terhadap-Mu. Juga aku dan kaum keluargaku telah berbuat dosa.
Kami telah sangat bersalah terhadap-Mu dan tidak mengikuti perintah-perintah, ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan yang telah Kauperintahkan kepada Musa, hamba-Mu itu.
Nehemia 1: 6-7

Sering kita memiliki kecenderungan untuk mempersalahkan orang lain, ketika kita diijinkan Allah masuk kedalam masa-masa krisis, kita tidak mau melakukan instropeksi diri, melainkan lebih menyukai mencari “kambing hitam” terlebih dahulu.

3. 1. c. Mengingat dan memegang kembali janji-janji Allah

Didalam doa-doanya, Nehemia sepertinya mengingatkan Allah yang sedang lupa akan segala janji-janjinya dan status umat Israel dihadapan-Nya. Akan tetapi perlu digaris bawahi oleh kita semua, bahwa  Allah Israel adalah Allah yang tidak pernah lupa dengan janji-janji-Nya , dalam kasus ini dapat kita katakan, bahwa Nehemia-lah yang  sebenarnya sebagai seorang Israel sejati yang beruaha untuk selalu mengingat janji-janji Allah tersebut, dan dia datang kepada Allah dengan sikap seperti seorang yang sedang menagih janji-janji tersebut.

Ingatlah akan firman yang Kaupesan kepada Musa, hamba-Mu itu, yakni: Bila kamu berubah setia, kamu akan Kucerai-beraikan di antara bangsa-bangsa.
Tetapi, bila kamu berbalik kepada-Ku dan tetap mengikuti perintah-perintah-serta melakukannya, maka sekalipun orang-orang buanganmu ada di ujung langit, akan Kukumpulkan mereka kembali dan Kubawa ke tempat yang telah Kupilih untuk membuat nama-Ku diam di sana. 
Nehemia 1:8-9

3. 1. d. Mengajukan permohonan dan rencana kepada Tuhan

Setelah melakukan ketiga hal yang tersebut diatas, Nehemia selanjutnya mengajukan permohonan dan rencana hatinya kepada Tuhan.

Bukankah mereka ini hamba-hamba-Mu dan umat-Mu yang telah Kaubebaskan dengan kekuatan-Mu yang besar dan dengan tangan-Mu yang kuat?
Ya, Tuhan, berilah telinga kepada doa hamba-Mu ini dan kepada doa hamba-hamba-Mu yang rela takut akan nama-Mu, dan biarlah hamba-Mu berhasil hari ini dan mendapat belas kasihan dari orang ini." Ketika itu aku ini juru minuman raja.
Nehemia 1:10-11 

 

Kamis, 06 September 2012

TIGA PRINSIP MENGENDALIKAN LIDAH ANDA


Saudara-saudaraku, janganlah banyak orang di antara kamu mau menjadi guru; sebab kita tahu, bahwa sebagai guru kita akan dihakimi menurut ukuran yang lebih berat.

Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Kita mengenakan kekang pada mulut kuda, sehingga ia menuruti kehendak kita, dengan jalan demikian kita dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Dan lihat saja kapal-kapal, walaupun amat besar dan digerakkan oleh angin keras, namun dapat dikendalikan oleh kemudi yang amat kecil menurut kehendak jurumudi.
Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapapun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar.
Lidahpun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka.
Semua jenis binatang liar, burung-burung, serta binatang-binatang menjalar dan binatang-binatang laut dapat dijinakkan dan telah dijinakkan oleh sifat manusia,
tetapi tidak seorangpun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan.
Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah,
dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi.
 Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama?
Saudara-saudaraku, adakah pohon ara dapat menghasilkan buah zaitun dan adakah pokok anggur dapat menghasilkan buah ara? Demikian juga mata air asin tidak dapat mengeluarkan air tawar.
 Siapakah di antara kamu yang bijak dan berbudi? Baiklah ia dengan cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh hikmat yang lahir dari kelemahlembutan.

YAKOBUS 3 : 1 – 18


Pointnya adalah : lidah kita dapat menjadi sumber hidup, motivasi, dan menguatakan seseorang tetapi lidah juga dapat menghunjamkan seseorang kedalam lumpur permasalahan yang paling dalam. Sebuah ilustrasi menarik mengenai lidah para pemimpin, anda tentu ingat siapa Adolf Hitler, dan Winston Churcill mereka adalah dua pemimpin negara yang saling berperang dari banyak negara dalam perang dunia ke dua, ingatkah anda sejarah menuliskan bahwa polandia jatuh, swiss jatuh hanya dengan propaganda yang keluar dari lidah Hitler dan para pakar komunikasinya. Dan ingatkah anda bagai mana Mr. W Churcill mampu membuat bangsa dan militer Inggris menghadapai kekuatan militer Nazi Jerman pada waktu itu, yang jelas-jelas, secara teknologi, kualitas dab kuatintasnya tidak seimbang tidak seimbang.

Lidah manusia yang kecil ini, termasuk lidah anda dan saya tentu saja, jika tidak kita manage atau kelola dengan baik mampu menimbulkan dampak yang baik dan yang buruk dalam kehidupan kita. Saya jadi teringat dengan sebuah buku tulisan James Montgomery Boice, yang berjudul SURE, I BELIEVE, SO WHAT (TENTU SAJA SAYA PERCAYA,... LALU BAGAIMANA ?); pada bab ke limanya dia mencantumkan tiga prinsip yang dapat membantu kita dalam mengendalikan lidah, berikut ini cuplikannya dalam edisi terjemahan bahasa Indonesia (halaman 65 – 68) :

TIGA PRINSIP YANG MEMBANTU

Baiklah saya berikan tiga prinsip yang saya pikir akan membantu anda. Anda dapat menyebutnya tiga langkah untuk mengendalikan lidah. Ketiga prinsip ini berdasarkan fakta bahwa lidah mengatakan apa yang dipikirkan otak, jadi jika kita harus memiliki kontrol lidah,pertama-tama harus ada kontrol pikiran.

1. Persembahkan pikiran Anda kepada ALLAH

Persembahkan pikiran Anda kepada ALLAH. Dalam Roma 12:1-2 Rasul Paulus berbicara tentang kontrol pikiran. Ia tidak menyinggung tentang membicarakan hal palsu atau benar dengan lidah dalam roma 12, tetapi ayat-ayat tersebut berhubungan dengan segala sesuatu berikut :
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Biasanya kita tidak berpikir tentang pikiran kita sebagai bagian dari tubuh kita. Namun, ketika paulu meminta kita untuk mempersembahkan tubuh kita kepada ALLAH bagi pelayananNya, pikiran adalah hal pertama yang dipikirkan Paulus. Itu karena ia mengetahui bahwa jika sesuatu yang baik akan dikembangkan dalam hidup kita, pertama-tama harus ada transformasi pikiran, karena apa yang kita pikirkan akan selalu menentukan apa yang kita lakukan. Lagi pula, hanya dengan mempersembahkan pikiran kita kepada ALLAH, kita dapat menjauhkan pikiran dari berpikir menurut standar dunia. Hanya ketika kita menyerahkan pikiran kita kepda ALLAH, kita dapat menyalurkan pikiran kita menurut standar Kristus.

2. Mulailah mentaati ajaran Kristus

Mulailah mentaati ajaran Kristus. Paulus berkata dalam 2 Korintus 10 : 5, bahwa kita mempunyai kewajiban menawan segala pikiran dan menaklukannya kepda Kristus : Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah.
Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,

Ini berarti bahwa tidak ada gunanya mengatakan, “Nah Allah, saya telah menyerahkan pikiran saya kepada-Mu. Inilah saya. Pakai saya. Lakukan apa yang Engkau kehendaki,” dan kemudian kita tidak berbuat apa-apa tentang itu. Apabila kita serius menyerahkan diri kepada Kristus, kita harus serius dalam mencari tahu apa yang telah dikatakan Kristus dan berusaha mentaatinya. Anda bukan milik Kristus jika anda tidak mentaati Kristus, dan anda tidak mentaati jika anda tidak memperhatikan ajaran Yesus.

Yesus berkata, : ” Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan ? “ (Lukas 6 : 46). Itu adalah pertanyaan yang menyelidik. Apakah anda mengakui Yasus sebagai Tuhan dan juru selamat anda ? Jika ya, apakah anda melakukan apa yang Dia katakan ?

3. Berlatihlah mengatakan yang berguna

Berlatihlah mengatakan yang berguna. Kita bukan saja harus mengendalikan lidah negatif kita agar tidak mengucapkan hal-hal yang seharusnya tidak kita katakan. Kita juga harus mengendalikan lidah kita secara positif sehingga kita mengatakan hal-hal yang seharusnya kita katakan. Itu memerlukan usaha yang disadari. Ini memerlukan praktik dan latihan.

Nah harapan saya, ketika kita merenungkan tulisan ini bersama kita lebih di ingatkan lagi bahwa lidah kita ini adalah anugrah Tuhan yang penuh dengan ke istimewaan yang mana, kita harus mengelolanya dengan sangat bijaksana.

GBU all

ANDA REPRESENTASI KRISTUS




Suatu hari ketika saya melakukan perjalanan darat ke Yogyakarta dengan mengendari sepeda motor, saya  harus mampir ke sebuah bengkel untuk segera service dan ganti oli di sana. Setelah sampai di bengkel tersebut saya menyerahkan motor untuk diservis dan saya dengan tenang menunggu sambil beristirahat setelah menempuh hampir 200 km. Dalam istirahat saya di ruang tunggu secara tidak sengaja, saya melihat poster dengan ukuran tidak terlalu besar, hanya sekitar 10 cm x 20 terpampang di dinding ruang kasir, Tulisan pada poster tersebut adalah sebagai berikut : "Citra diri anda adalah citra perusahaan kita".  Dalam bahasa mudahnya tulisan tadi dapat di artikan bahwa setiap pegawai yang bekerja diperusahaan tersebut memiliki kapasitas untuk merepresentasikan seluruh gambaran perusahaan kepada semua pelanggan

Dahulu ketika saya bekerja di sebuah perusahaan asing, saya juga pernah mendapat indoktrinasi langsung dari President Direktur, yang sangat mirip dengan perusahaan otomotif tadi, yaitu : "Anda merepresentasikan Saya, ketika anda berhadapan dengan rekanan kerja kita, customer, dan dimanapun anda berada".

Tuhan menekankan hal yang sama juga kepada kita hamba-hamba-Nya ? Bahwa kita harus merepresentasikan YESUS di muka bumi ini, melalui segenap aspek kehidupan kita. 

Fakta Alkitab mengenai penekanan representasi Yesus Kristus :

Kita telah ditentukan untuk memiliki gambaran YESUS, jauh sebelum dunia ini dijadikan

Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, 
menjadi yang sulung di antara banyak saudara. 
Roma 8:29

Keserupaan kita dengan YESUS adalah kewajiban

Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, 
ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup. 
1 Yohanes 2:6


Bagaimanakah cara kita dapat merepresentasikan Yesus dimuka bumi ini ?


Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. 

Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, 
yaitu jikalau kamu saling mengasihi.


Yohanes 13:34-35

Jadi dengan SALING MENGASIHI sesama, kita telah menjadi representasi gambaran YESUS di bumi ini. dan kasih yang kita kerjakan tersebut adalah kasih yang sama yang ditunjukan Allah melalui Yesus kepada umat manusia. kasih yang tidak bersyarat, kasih yang tetap diberikan bagi sesama dengan semangat serta semboyan : sekalipun dan meskipun serta walaupun.

GBU all






HAMBA




Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, 
maka aku bukanlah hamba Kristus.

Galatia 1:10

Bertahan dan tetap mencari perkenanan / menyenangkan ALLAH adalah hal yang harus dikejar dan menjadi prioritas kita sebagai seorang hamba dibidang kita masing-masing. 



A. Bagaimana kita dapat berkenan kepada TUHAN ?

A.1. TUHAN berkenan kepada persembahan yang  dikuduskan dan dimurnikan [tidak terkontaminasi oleh pelanggaran dan dosa]

Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN.

Maka persembahan Yehuda dan Yerusalem akan menyenangkan hati TUHAN seperti pada hari-hari dahulu kala dan seperti tahun-tahun yang sudah-sudah.

Maleakhi 3:3-4

Tetapi anak sulung lembu, domba atau kambing janganlah kautebus; semuanya itu kudus; darahnya haruslah kausiramkan pada mezbah dan lemaknya kaubakar sebagai korban api-apian 
menjadi bau yang menyenangkan bagi TUHAN;

Bilangan 18:17


A.2. TUHAN senang dengan seorang Hamba yang selalu siap untuk mematuhi perintah dan melayani.

Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: "Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan."

Kejadian 22:1

Kita tahu peristiwa tentang tantangan Allah kepada Abraham untuk mengorbankan apa yang menjadi impiannya selama ini "Ishak", dan kita tetap melihat bagaimana Abraham dengan ketaatan dan penyangkalan dirinya, melaksanakan kehendak TUHAN, sekalipun itu sangat menyesakkan hatinya.

A.3. Tuhan senang dengan seorang hamba yang setia dengan perkara yang kecil

Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.

Matius 25:21


B. Berkat bagi hamba sejati

Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.

2 Timotius 2:21

Anda akan dikenan TUHAN untuk menjadi hamba-Nya, yang dipakai untuk perkara-perkara yang mulia, perkara-perkara yang dinilai berkualitas bukan perkara yang hampa dan membuang-buang waktu.

Lalukanlah mataku dari pada melihat hal yang hampa, hidupkanlah aku dengan jalan-jalan yang Kautunjukkan!

Mazmur 119:37


Saudara dan saudariku mari kita mengejar perkenanan TUHAN dalam hidup kita, bukankah itu kewajiban kita sebagai seorang hamba ?


GBU


Rabu, 05 September 2012

PENILAIAN ALLAH VS PENILAIAN MANUSIA


Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."


1 Samuel 16:7








Suatu malam saya dibuat kaget dan jengkel dengan tindakan anak - anak saya, mereka membuat banner dari kertas dan menggambar dengan spidol merah serta menempelkannya dengan lem dan double tape di pintu depan rumah. reaksi saya pertama adalah marah, jengkel, dan menilai bahwa itu adalah perbuatan yang keliru dan membuat kotor pintu rumah yang bercat puti itu.

Tetapi ada suara yang kuat dari dalam hati saya, untuk menjadi tenang dan merenungkan maksud hati anak-anak saya. setelah bisa menguasai diri saya segera berjalan dari halaman rumah ke teras dan mulai melihat dengan teliti dan menilai maksud dari gambar-gambar tersebut. Ketika memahami maksud lukisan itu, saya menjadi malu dengan diri saya yang sempat marah dan menyesalinya, saya mulai memahami maksud hati anak-anak saya, mereka merindukan kami, mereka merindukan kehangatan dan perlindungan, mereka kangen kepada kami karena sering ditingal beraktifitas kerja dan pelayanan hingga malam, pembantu di rumah dinyatakan oleh mereka melalui gambar tersebut, tidak dapat menggantikan posisi kami. Wow .... saya bersyukur atas itu semua. 

Perbedaan parameter penilaian antara manusia dengan TUHAN inilah yang harus kita pahami, supaya anda tidak mudah tertipu oleh penampilan manusia. Anda bisa tettipu dan menghakimi mereka dengan buruk atau bisa juga over / berlebihan didalam memuji.

Selama kita berhubungan dengan manusia, serta jika kita menggunakan standar penilaian manusia didalam membangun hubungan tersebut, maka kesalahan kita didalam menilai manusia ini dapat terjadi disemua bidang. 

1 Samuel 16:7 menyatakan bahwa Tuhan dengan segala ke - Maha-an Nya berkenan untuk menilai kita bukan tampilan luar kita, yang sering membuat manusia mengalami miss judgement / salah penilaian,  melainkan mengetahui dan mahami apa yang terdalam di hati kita - yang menjadi motivasi kita - yang menjadi alasan kita.

Hal itu juga yang saya pelajari ketika saya melihat corat coret anak-anak saya waktu itu, secara manusia saya melihat itu jelek dan membuat kotor pintu rumah, akan tetapi saya berusaha cepat menguasai diri dan pasang senyuman serta BELAJAR  memahami isi hati anak-anak saya itu, sekalipun sulit dan berkali-kali saya tidak sabar, akan tetapi tetap harus belajar.

Mari belajar memahami isi hati sesama kita, terlebih dahulu dari komunitas terdekat kita.


Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan

Kolose 3:14


GBU

MENANG ATAS KEKUATIRAN


Apakah itu kekuatiran  ?

Didalam bahasa aslinya menggunakan kata "merimna" = kegelisahan, yang memiliki akar kata "merizo, yang mengandung arti "dipisahkan dari sesuatu yang lebih besar menjadi berbagai kelompok"

Mengapa manusia menjadi gelisah dan kuatir ? 

Karena manusia mengalami KETAKUTAN yang disebabkan oleh perasaan bahwa dalam menghadapi permasalahan manusia tersebut merasa sendirian didalam menghadapi permasalahan hidup sehingga muncul perasaan ketidak mampuan menanggung sesuatu yang akan atau sedang dihadapinya itu". 


Fakta mengenai kuatir 


1. Tidak ada kemajuan [progress] di dalam kehidupannya

Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta pada jalan hidupnya?

Lukas 12:25


2. DOA POWERFULL yang NEGATIF

Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku.

Ayub 3:25

Apa yang anda takutkan serta cemaskan itu seperti doa yang manjur dan pasti akan mendatangi saudara dengan jawaban yang jelas.


3. Tidak sehat bagi kehidupan manusia

Aku tidak mendapat ketenangan dan ketenteraman; aku tidak mendapat istirahat, tetapi kegelisahanlah yang timbul."

Ayub 3:26


BAGAIMANA MENANG ATAS KEKUATIRAN


1. Menyadari siapa anda dan kekuatan anda


Jadi, jikalau kamu tidak sanggup membuat barang yang paling kecil, mengapa kamu kuatir akan hal-hal lain?

Luk. 12:26


2. Mengambil keputusan untuk tidak kuatir dengan berdoa [proseuche] dan permohonan [deesis], dan mengucap syukur [eucharistia]

Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur

Flp. 4:6


3. ALLAH menjamin dan bersedia untuk menanggung

Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangantakut!"

Mat. 14:27


4. Serahkanlah kepada ALLAH


Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

1 Petrus 5:7


Kata "serahkanlah" dalam bahasa aslinya menggunakan kata "epirrhipto", yang berjenis kata kerja; definisinya : melepaskan dengan cara segera / secepat mungkin dioperkan "dibuang / dilemparkan" kepada ALLAH dikarenakan kita tidak dapat mengatasinya / tidak memiliki kekuatan untuk menanggungnya. seperti anda melepaskan sesuatu dengan sengaja dari genggaman anda dengan cara membiarkan jatuh.


5. Bergantung kepada ALLAH

Setelah anda menyerahkan semua ketakutan anda beserta dengan sumber-sumber penyebab ketakutan itu, maka anda harus bergantung penuh kepada ALLAH


Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.

Flp 4:13


Sebuah ilustrasi :

Suatu hari saya dan keluarga belanja di sebuah pusat perbelanjaan terkemuka di suatu kota, anak saya minta ini dan itu, dan ketika dia menerima apa yang dia minta, dia mengalami kesulitan untuk membawa, dikarenakan jumlah barang yang dia minta keseluruhannya menjadi berat dan tidak sebanding dengan kekuatan yang dia miliki. Setelah itu apa yang terjadi ... dengan YAKIN dan TENANG dia berkata kepada saya "duh.... ini berat papa, papa yang bawa ya ..." sambil senyum dan dengan cepat dia segera menaruh bebannya di hadapan saya dan ngeloyor ke arah keluar toko. 

Ketika menulis renungan ini saya menjadi teringat peristiwa tersebut dan mengundang saudara semua untuk melakukan aksi yang sama seperti ilustrasi mengenai anak saya tersebut, ketika kekuatiran menerjang masuk didalam benteng - benteng iman anda.

GBU

Senin, 03 September 2012

SHALL NOT BE ASHAMED


Karena Kitab Suci berkata: "Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan."

For the scripture saith, Whosoever believeth on him shall not be ashamed.

Roma 10 : 11


Kata "Kitab Suci", di dalam ayat tersebut menggunakan kata "graphe", yang definisinya adalah Firman TUHAN yang tertulis [Alkitab], dan kata "berkata" menggunakan kata "lego", yang salah satu definisinya adalah "affirm over", yang dalam bahasa Indonesianya dapat diterjemahkan dengan kata "menjelaskan" atau "menegaskan".

Selanjutnya kata "percaya" menggunakan kata "pisteuo" yang dalam bahasa Inggrisnya diterjemahkan dengan kalimat "be commited unto" atau "memiliki komiten kepada...". Kata komitment adalah sebuah kata yang sangat luar biasa didalam konteks sebuah ikatan perjanjian, dimana perjanjian tersebut : 
  • dapat dinyatakan berjalan atau sah ketika sudah dilaksanakan oleh keseluruhan pihak yang mengikat janji tanpa terkecuali [ada satu saja yang tidak melaksanakan dianggap belum melaksanakan komitmen]
  • dan dalam perjanjian jenis ini tidak ada klausa pembatalan [jadi hukumnya wajib harus dijalankan]"
Para frasa dari Roma 10:11 adalah : Bahwa telah ditegaskan dan dijelaskan oleh Alkitab, bahwa siapa saja yang mengikatkan diri pada sebuah komitmen kepada Almasih Isa AS / Yesus kristus diberikan sebuah jaminan bahwa mereka tidak akan dipermalukan, dan jaminan itu pasti dilaksanakan serta tidak mengenal klausa pembatalan.

Di dalam kehidupan kekristenan hanya "PERNIKAHAN KUDUS" sajalah yang dapat menggambarkan jenis ikat janji ini. Alkitab mencatat juga bahwa kita disebut sebagai mempelai wanita dan Tuhan sebagai mempelai Prianya, hal ini tidak hanya mengambarkan sebuah persekutuan yang erat, akan tetapi juga sebuah bukti komitmen Tuhan kepada umat-Nya yang telah menaruh percaya kepada-Nya.

GBU All

CROSSROAD



Sering kali kita mendapati diri sedang berada ditempat yang membuat kita harus memilih antara kompromi atau tidak kompromi.

Sekitar 10 tahun yang lalu, saya pernah bekerja di sebuah perusahaan Asing, yang sebagaian besar sahamnya di kuasai oleh orang Jepang, disana pada awalnya, saya mengalami kenyamanan bekerja, hingga suatu ketika masa percobaan saya selesai, dan saya di tempatkan di salah satu propinsi di pulau Jawa ini.
Tetapi dicabang tersebut saya menemukan banyak sekali pelanggaran administrasi dan pemalsuan-pemalsuan data, dan hal tersebut sudah berlangsung cukup lama. Seperti sel kanker yang sudah menjalar hampir kesemua lini di perusahaan tersebut. Saya pikir hal ini hanya terdapat di cabang di mana saya bekerja, tetapi ternyata 60 % cabang besar di berbagai propinsi melakukan tindakan yang sama.

Ketika mengawali masuk ke cabang tersebut, saya kebingungan bahkan mulai terseret arus, saya mulai berkompromi dengan Branch Manager saya dalam pelanggaran administrasi keuangan serta pemalsuan dokumen-dokumen penjualan. karena pelanggaran ini dilakukan oleh seluruh team cabang maka,...saya mulai ketakutan dan kawatir dengan provokasi-provokasi mereka, seperti akan di kucilkan, akan di beri penilaian buruk oleh atasan, dll, yang mengancam posisi saya di sana. Akhirnya setelah satu tahun bergumul, saya memberanikan diri untuk mengundurkan diri, karena saya memilih untuk tetap berdiri pada jalur tidak kompromi dengan pelanggaran tersebut, sekalipun saya harus di caci maki sana-sini, termasuk keluarga besar yang mengangap saya orang bodoh.

Saya teringat dengan kisah pribadi saya di atas, ketika saya merenungkan Mazmur 1 : 1 "Berbahagialah orang  yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik , yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh," Di sana saya menemukan tiga fase dalam proses seseorang melakukan tindakan  kompromi, yaitu :

BERJALAN : Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik,

Kata berjalan, di dalam bahasa aslinya "halak" memiliki definisi "melakukan" dalam artian bertingkah laku, jadi pada fase ini kita di anggap sudah kompromi dengan ke fasikan ketika kita mulai mengerjakan, atau memiliki sikap tingkah laku seperti orang fasik, sekalipun itu kita beralasan hanya melakuannya prosentase yang kecil dari tindakan kefasikan karena terpaksa atau tidak nyaman dengan penolakan teman-teman.

BERDIRI : yang tidak berdiri di jalan orang berdosa

Kata berdiri, dalam bahasa aslinya menggunakan kata "`amad" menggambarkan keberpihakan, mendukung, atau menyetujui tindakan dosa, termasuk disini ketika kita membiarkan orang melakukan tindakan dosa, maka hal tersebut juga sudah termasuk di dalam "keperpihakan" tersebut.

DUDUK : dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,

Dalam bahasa aslinya kata duduk, menggunakan kata "yashab" memiliki definisi "tempat tinggal, atau habitat", jadi tingkatan ini menunjukan bahwa kita memiliki habitat atau warna pola kehidupan kita adalah dosa, atau ke fasikan.


Pertama-tama mungkin kita mencoba-coba untuk melakukannya, karena tidak enak dengan teman, atasan, atau bahkan keluarga alam hal kefasikan ini, lambat laun anda akan terkontaminasi dan mulai menyetujui atau meng aminkan tindakan tersebut, dan semuanya itu berujung kepada berubahnya karakter kita dari benar menjadi fasik.

Banyak ayat di dalam Alkitab yang memperingatkan kita akan hal ini. Salah satunya adalah :


TB :
Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang

MESSAGE :
Become wise by walking with the wise; hang out with fools and watch your life fall to pieces.

FAYH :
Pergaulan dengan orang bijaksana membuat orang menjadi bijaksana, pergaulan dengan orang jahat membuat orang menjadi jahat.

Amsal 13 : 20 :

Kesimpulannya adalah, ketika anda berdiri pada persimpangan jalan dalam kehidupan, anda dipaksa untuk memilih jalan dosa atau jalan yang benar, maka anda harus menyadari bahwa TIDAK ada area abu-abu di dalam kehidupan kita bersama TUHAN, dan setiap pilihan, selalu membawa konsekwensi masing-masing, karena itu anda harus memilih hidup seperti apa yang anda mau, dalam kebenaran atau dalam kesesatan. 

Memilih berjalan dalam Kesesatan maka KEHANCURAN yang akan anda alami, dan KEBAHAGIAAN bagi yang memilih jalan kebenaran. Amin.

KUASA DARAH YESUS MENURUT WAHYU 1:5b

... Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya. Wahyu 1:5 b (TB) Kothbah Oleh: Ev. Sonny C...