Jumat, 31 Agustus 2012

ARTI PERHENTIAN DALAM IBRANI 4:11




Indonesia Terjemahan Baru
Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorangpun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga.
Ibrani 4:11



A PENAFSIRAN LITERAL :

Didalam beberapa terjemahan Alkitab kita dapat menemukan bahwa kata perhentian didalam  terjemahan bahasa Indonesia sehari-hari ditulis dengan kata “istirahat” sedangkan dalam terjemahan NET dan NKJV menggunkan kata “rest”.

Bahasa Indonesia Sehari-hari
  • Sebab itu, marilah kita berusaha sungguh-sungguh untuk menerima istirahat yang dijanjikan Allah itu. Jangan sampai seorang pun dari kita gagal seperti mereka dahulu, karena tidak percaya kepada Allah.

New King James Version

  • Let us therefore be diligent to enter that rest, lest anyone fall according to the same example of disobedience.

NET Bible

  • Thus we must make every effort to enter that rest, so that no one may fall by following the same pattern of disobedience

Interlinear Greek New Testament

  • σπουδασωμεν {WE SHOULD BE DILIGENT} ουν {THEREFORE} εισελθειν {TO ENTER} εις {INTO} εκεινην την {THAT} καταπαυσιν {REST,} ινα μη {LEST} εν {AFTER} τω {THE} αυτω {SAME} τις {ANYONE} υποδειγματι {EXAMPLE} πεση της {MAY FELL} απειθειας {OF DISOBEDIENCE.}

Kata “perhentian” didalam bahasa aslinya menggunakan kata “καταπαυσιν” [katapausis], yang memiliki definisi :

1. yang menempatkan kita untuk beristirahat, menenangkan angin / badai
2. tempat beristirahat 

Merupakan penggambaran : berkat surgawi di mana Allah berdiam, dan yang telah Dia janjikan untuk orang percaya yang telah bertekun dalam Kristus, setelah mengambil bagian dengan bekerja keras dan berani menghadapi tantangan kehidupan di bumi.

B. PENAFSIRAN GRAMATIKAL

Didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, kata “perhentian” adalah kelas kata benda, yang definisinya adalah menghentikan, mengakhiri, dan menyetop. Kata “rest” didalam kamus bahasa Inggris – Indonesia, memiliki beberapa arti, yaitu : berisitirahat, menentramkan, membaringkan, dan sisa. Sedangkan didalam bahasa Yunaninya kata perhentian atau καταπαυσιν memiliki tenses noun akusatif, feminim, singular, common. Dalam hal ini kita dapat menarik kesimpulan bahwa kata perhentian disini adalah perhentian satu-satunya, tidak ada yang lain.

C. PENAFSIRAN KONTEKSTUAL

Di dalam pembacaan Ibrani 4, dapat disimpulkan bahwa kata “perhentian” merujuk kepada arti : “tempat peristirahatan kekal abadi di Sorga”, sebagaimana Allah beristirahat pada hari ke tujuh setelah penciptaan dunia ini. Dan yang perlu kita ingat, bahwa tempat perhentian itu hanya bagi mereka yang taat.

E. PENAFSIRAN HISTORIS

Judul kitab ini di dalam naskah-naskah Yunani yang tertua hanyalah, "Kepada Orang Ibrani." Sekalipun demikian isi surat ini menunjukkan bahwa surat ini ditujukan kepada orang-orang Kristen Yahudi. Penggunaan Septuaginta (Alkitab PL dalam bahasa Yunani) oleh penulis ketika mengutip PL menunjukkan bahwa para penerima surat ini mungkin adalah orang-orang Yahudi berbahasa Yunani yang tinggal di luar Palestina. Kalimat "terimalah salam dari saudara-saudara di Italia" (versi Inggris NIV -- "mereka dari Italia mengirim salam" Ibr 13:24) mungkin sekali berarti bahwa penulis sedang menulis kepada orang-orang yang tinggal di Roma dan mencantumkan salam dari orang-orang percaya dari Italia yang dalam perantauan. Para penerima surat ini mungkin terdiri atas kelompok-kelompok persekutuan rumah yang merupakan bagian dari jemaat gereja yang lebih luas di Roma. Beberapa di antaranya mulai menunjukkan tanda-tanda akan meninggalkan iman mereka kepada Yesus dan kembali kepada kepercayaan Yahudi mereka sebelumnya, karena mereka dianiaya dan putus asa.

Surat Ibrani terutama ditulis kepada orang-orang Kristen Yahudi yang sedang mengalami penganiayaan dan keputusasaan. Penulis berusaha untuk memperkuat iman mereka kepada Kristus dengan menjelaskan secara teliti keunggulan dan ketegasan penyataan Allah dan penebusan di dalam Yesus Kristus. Ia menunjukkan bahwa penyediaan penebusan di bawah perjanjian yang lama sudah digenapi dan tidak terpakai lagi karena Yesus telah datang dan menetapkan suatu perjanjian yang baru oleh kematian-Nya yang mengerjakan perdamaian.

Penulis Ibrani menantang para pembacanya untuk :

  1. tetap mempertahankan pengakuan mereka terhadap Kristus hingga pada kesudahannya,
  2. maju terus menuju kedewasaan rohani dan
  3. tidak kembali kepada kehidupan di bawah hukuman dengan cara meninggalkan kepercayaan kepada Yesus Kristus.
  4. Serta adanya janji kepastian tempat perhentian kekal di Sorga mulia bersama dengan Allah.


F. PENAFSIRAN TEOLOGIS

Didalam Alkitab ada tujuh puluh satu ayat yang menggunakan kata “perhentian”. Enam puluh empat terdapat didalam Perjanjian Lama, kata “perhentian” dapat menunjukan mengenai hari sabat, seperti yang tertulis di dalam Keluaran 31:15 Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah ada sabat, hari perhentian (shabbathown) penuh, hari kudus bagi TUHAN: setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari Sabat, pastilah ia dihukum mati. Dan masih banyak didalam  kitab Perjanjian Lama yang mencatat tentang masalah perhentian yang merujuk pada arti hari Sabat. Akan tetapi di dalam bagian lain kitab Perjanjian lama kata perhentian juga menyatakan arti “telah mati atau meninggal”, yang dalam bahasa aslinya menggunkan kata “qabar”, serta peristirahatan terakhir yang tenang, yaitu menggunakan kata“m@nuchah” . 
Sedangkan terdapat tujuh ayat yang menggunakan kata “perhentian” didalam perjanjian baru, yaitu : Anapausis, contohnya didalam Matius 12:43, yang berhubungan dengan pengembaraan roh jahat yang sedang mencari perhentian untuk mereka bersenang-senang, didalam bahasa Inggrisnya didefinisikan sebagai “recreation”. Dan didalam Ibrani kata yang digunakan adalah “katapauo” atau katapausis, yang memiliki definisi “tempat perhentian kekal atau sorga mulia.
G. KESIMPULAN SEMENTARA

Setelah membuat penafsiran-penafsiran diatas, dapat ditarik kesimpulan sementara, yaitu : 

  1. ada sebuah tempat perhentian, satu-satunya dan yang kekal bersama dengan ALLAH
  2. tempat perhentian tersebut adalah bagi umat ALLAH
  3. untuk memasuki tempat perhentian tersebut kita harus melakukan dengan aktif dan giat, dimana hal itu diwakili oleh kata “berusaha”
  4. dengan memasuki tempat perhentian tersebut kita tidak “terhitung” sebagai pribadi-pribadi yang jatuh karena ketidaktaatan


H. TIGA TAFSIRAN YANG BERBEDA

H.1. Tafsiran dari Matthew Henry

Di sini kita memiliki peringatan serius: Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam …, Ibrani 4: 11. Perhatikan, 1. Tujuan akhirnya adalah - istirahat rohani dan kekal, istirahat kasih karunia dan kemuliaan akhirat ada di sini - didalam Kristus di bumi, dengan Kristus di surga. 2. Digambarkan seperti peristirahatan bagipara pekerja yang telah bekerja dengan giat dan rajin. Mereka berhak menikmati istirahat dan tidur yang nyaman. Karena itu marilah kita kerja, mari kita semua setuju dan sepakat dalam hal ini, dan mari kita mempercepat satu sama lain, dan memanggil satu sama lain untuk ketekunan ini. Ini adalah tindakan paling benar dari sebuah persahabatan, ketika kita melihat rekan-kristen berkeliaran kita, untuk memanggil mereka untuk memikirkan bisnis dan tenaga kerja mereka dalam hal itu dengan sungguh-sungguh. "Ayo, mari kita semua pergi untuk bekerja, mengapa kita duduk diam? Mengapa kita berkeliaran? Ayo, mari kita berusaha, sekarang adalah waktu kerja kita, istirahat yang kita miliki adalah kekal "Jadi seharusnya orang Kristen memanggil diri mereka sendiri dan satu sama lain untuk rajin dalam tugas. 

H.2. Tafsiran dari Albert Barnes

Karena itu marilah kita kerja - Mari kita sungguh-sungguh berusaha. Karena ada istirahat bagi pencapaian yang senilai dengan semua usaha kami; karena begitu banyak yang telah gagal untuk mencapai itu karena ketidakpercayaan mereka, dan karena ada begitu banyak bahaya bahwa kita juda mungkin gagal, mari kita memberikan semua ketekunan  yang dapat kita berikan untuk masuk ke tempat itu. Surga tidak pernah diperoleh dengan ketekunan, tetapi tanpa  ketekunan, dan sikap yang tidak sungguh-sungguh menginginkannya, serta yang tidak melakukan usaha yang tulus untuk mencapainya, Surga juga tidak dapat diperoleh. 

H.3. Tafsiran JFB

that rest — which is still future and so glorious. Or, in Alford’s translation of Heb_4:10, “That rest into which Christ has entered before” (Heb_4:14; Heb_6:20). Yang dalam bahasa aindonesianya dapat dikatakan sebagai msa depan yang penuh kemuliaan, dimana Kristus telah masuk mendahului kita.

I. KESIMPULAN AKHIR

Arti tempat perhentian adalah Sorga,  yang disediakan bagi orang yang percaya kepada Kristus Yesus, dan kita wajib tetap bergiat selama hidup di bumi ini, untuk mempertahankan iman dan hidup dijalan yang benar hingga akhir kehidupan kita sekalipun. Secara pribadi saya setuju dengan ke tiga tafsiran lain dari tiga tokoh tersebut.

J. APLIKASI


  • Arti Abadi
    • Tempat “perhentian” adalah “Sorga” yang harus dan pasti akan kita masuki sebagai orang yang percaya kepada Kristus.
  • Arti Pribadi
    • Saya akan memuridkan istri dan anak saya mulai hari ini, supaya kami memiliki kesamaan langkah bersama dalam mempertahankan iman saya dan keluarga kepada Kristus ditengah kesulitan dan tantangan hidup yang saya hadapi didalam tugas pelayanan saya.

Bagaimanakah "perhentian Ibrani 4:11" arti bagi anda ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KUASA DARAH YESUS MENURUT WAHYU 1:5b

... Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya. Wahyu 1:5 b (TB) Kothbah Oleh: Ev. Sonny C...